Gelora Seks Dibalik
Kerudung , Di kamar
kostnya Abi berbaring
sambil ngelamun. Diluar
gerimis yang turun sejak
sore belum juga usai
sehingga menambah
dinginnya udara malam,
dikota yang memang
berhawa sejuk. Malam
minggu tanpa pacar dan
hujan pula membuat Abi
suntuk. Dicobanya
memejamkan matanya
membayangkan sesuatu.
Yang muncul adalah seraut
wajah cantik berkerudung.
Teh Tita, ibu kostnya.
Teh atau Teteh adalah
sebutan kakak dalam
bahasa Sunda.
Dibayangkannya
perempuan itu tersenyum
manis sambil membuka
kerudungnya, mengeraikan
rambutnya yang hitam
panjang. Membuka
satupersatu kancing
bajunya. Memperlihatkan
kulit putih mulus dan
sepasang buah dada
montok yang disangga BH
merah jambu. Dan buah
dada itu semakin
menampakkan
keindahannya secara utuh
ketika penyangganya telah
dilepaskan. Sepasang bukit
kembar padat berisi
dengan puting merah
kecoklatan di dua
puncaknya menggantung
indah.Lalu tangannya
membuka kancing celana
panjang yang segera
meluncur kebawah.
Tinggallah secarik celana
dalam, yang sewarna BH,
membungkus pinggul
montok. Bagaikan penari
strip-tease, secarik kain
kecil itu segera pula
ditanggalkan.
Menampakkan
selangkangannya yang
membusung dihiasi bulu
jembut menghitam, kontras
dengan kulitnya yang putih
mulus. Dihadapannya kini
berdiri perempuan
telanjang dengan
keindahan bentuk tubuh
yang menaikan nafsu
syhawat.
Blarrrr! Suara guntur
membuyarkan lamunannya.
Abi bangkit berdiri sambil
menggaruk batang kontol
di selangkangnnya yang
mulai tegang dan keluar
dari kamarnya menuju
dapur untuk membuat teh
panas. Setelah membuat
teh kemudian keruang
duduk untuk nimbrung
nonton TV bersama
keluarga tempat ia kost.
Baru sekitar satu bulan ia
kost dirumah keluarga Pak
Hamdan setelah dia pindah
dari tempat kostnya yang
lama. Hamdan telah beristri
dengan anak satu berumur
tujuh tahun.
Ternyata ruang duduk itu
sepi, TV nya juga mati.
Mungkin Teh Tita sudah
tidur bersama anaknya
karena Pak Hamdan
sedang ke Bandung
menemani ibunya yang
akan dioperasi. Akhirnya
Abi duduk sendiri dan mulai
meghidupkan TV. Ternyata
hampir semua saluran TV
yang ada gambarnya
kurang bagus. Abi mencoba
semua saluran dan cuma
Indosiar saja yang agak
terlihat gambarnya meski
agak berbintik. Mungkin
antenanya kena angin,
pikirnya.Dengan setengah
terpaksa dinikmati sinetron
yang entah judulnya apa,
kerena Abi selama ini tidak
pernah tertarik dengan
sinetron Indonesia.
Tiba-tiba Abi mendengar
pintu kamar dibuka. Dan
dari kamar keluarlah
perempuan yang biasa
dipanggil Teh Tita. Abi
kaget melihat kehadiran
perempuan itu yang tiba-
tiba.
“Eh, Teteh belum tidur?
Keberisikan ya?” tanya Abi
tergagap
“Ah, tidak apa-apa. Saya
belum tidur kok” jawab
perempuan itu dengan
logat Sunda yang kental.
Yang membuat Abi kaget
sebenarnya bukan
kedatangan perempuan itu,
tapi penampilannya yang
luar dari kebiasaanya.
Sehari-hari Tita, seperti
kebanyakan ibu rumah
tangga di kota ini, selalu
berkerudung rapat.
Sehingga hanya wajahnya
saja yang terlihat. Dan
itulah yang pada awalnya
membuatnya tertarik kost
dirumah ini ketika bertamu
pertama kali dan bertemu
dengan Tita.
Dengan berkerudung
justru semakin
menonjolkan kecantikan
wajah yang dimilikinya.
Dengan alismatanya yang
tebal terpadu dengan
matanya yang bening
indah, hidungnya mancung
bangir dan bibirnya yang
merah merekah. Dengan
postur tubuh dibalik
bajunya terlihat tinggi
serasi.Entah mengapa Abi
selalu tertarik dengan
perempuan cantik
berkerudung. Pikiran
nakalnya adalah apa yang
ada dibalik baju yang
tertutup itu. Dan pada saat
itupun pikiran kotornya
sempat melintas mencoba
membayangkan Tita tanpa
busana. Tapi pikiran itu
dibuangnya ketika bertemu
dengan suaminya yang
terlihat berwibawa dan
berusia agak lebih tua dari
Tita yang masih dibawah
tigapuluh tahun. Akhirnya
jadilah ia kost di paviliun
disamping rumah tersebut
dan pikiran kotornya
segera dibuang jauh,
karena ia segan pada Pak
Hamdan. Tapi secara
sembunyi ia kadang
mencuri pandang
memperhatikan kecantikan
Tita dibalik kerudungnya
dan kadang sambil
membayangkan
ketelanjangan perempuan
itu dibalik bajunya yang
tertutup, seperti tadi.
Tapi malam ini Tita
berpenampilan lain, tanpa
jilbab/kerudung!
Rambutnya yang tak
pernah terlihat, dibiarkan
terurai. Demikian juga
dengan bajunya, Tita
memakai daster diatas
lutut yang sekilas cukup
menerawang dan hanya
dilapisi oleh kimono
panjang yang tidak
dikancing. Sehingga dimata
Abi, Tita seperti bidadari
yang turun dari
khayangan. Cantik dan
mempesona. Mungkin
begitulah pakaiannya kalau
tidur.
“Gambar tivinya jelek ya?”
tanya Tita mengagetkan
Abi.
“Eh, iya. Antenenya kali”
jawab Abi sambil
menunduk.
Abi semakin berdebar
ketika perempuan itu
duduk disebelahnya sambil
meraih remote control.
Tercium bau harum dari
tubuhnya membuat hidung
Abi kembang kempis. Lutut
dan sebagian pahanya
yang putih terlihat jelas
menyembul dari balik
dasternya. Abi menelan
ludah.
” Semuanya jelek, ” kata
Tita ” Nonton VCD saja
ya?”
“Terserah Teteh” kata Abi
masih berdebar
menghadapi situasi itu.
“Tapi adanya film unyil,
nggak apa?” kata Tita
sambil tersenyum
menggoda.
Abi faham maksud Tita tapi
tidak yakin film yang
dimaksud adalah film
porno.
“Ya terserah Teteh saja”
jawab Abi. Tita kemudian
bangkit dan menuju kamar
anaknya.
Abi semakin berdebar,
dirapikan kain sarungnya
dan disadari dibalik sarung
itu ia cuma pakai celana
dalam. Diteguknya air
digelas. Agak lama Tita
keluar dari kamar dengan
membawa kantung plastik
hitam.
“Mau nonton yang mana?”
tanyanya menyodorkan
beberapa keping VCD
sambil duduk kembali di
samping Abi. Abi
menerimanya dan benar
dugaannya itu VCD porno.
“Eh, ah yang mana
sajalah” kata Abi belum
bisa menenangkan diri dan
menyerahkan kembali VCD-
VCD itu.
“Yang ini saja, ada
ceritanya” kata Tita
mengambil salah satu dan
menuju alat pemutar dekat
TV. Abi mencoba
menenangkan diri.
“Memang Teteh suka
nonton yang beginian ya?”
tanya Abi memancing
“Ya kadang-kadang, kalau
lagi suntuk” jawab Tita
sambil tertawa kecil
“Bapak juga?” tanya Abi
lagi
“Ngga lah, marah dia kalau
tahu” kata Tita kembali
duduk setelah memencet
tombol player. Memang
selama ini Tita menonton
film-film itu secara
sembunyi-sembunyi dari
suaminya yang keras
dalam urusan moral.
“Bapak kan orangnya
kolot” lanjut Tita “dalam
berhubungan suami-istri
juga ngga ada variasinya.
Bosen!”
Abi tertegun mendengar
pengakuan Tita tentang
hal yang sangat rahasia
itu. Abi mulai faham
rupanya perempuan ini
kesepian dan bosan
dengan perlakuan
suaminya ditempat tidur.
Dan mulai bisa menangkap
maksud perempuan ini
mengajaknya nonton film
porno. Dalam hati ia
bersorak girang tapi juga
takut, berselingkuh
dengan istri orang belum
pernah dilakukannya.
Film sudah mulai, sepasang
perempuan dan lelaki
terlihat mengobrol mesra.
Tapi Abi tidak terlalu
memperhatikan. Matanya
justru melirik perempuan
disebelahnya. Tita duduk
sambil mengangkat satu
kakinya keatas kursi
dengan tangannya
ditumpangkan dilututnya
yang terlipat, sehingga
pahanya yang mulus makin
terbuka lebar. Abi sudah
tidak ragu lagi.
“Teteh kesepian ya?”
Tanya Abi sambil menatap
perempuan itu Tita balik
menatap Abi dengan
pandangan berbinar dan
mengangguk perlahan.
“Kamu mau tolong saya?”
tanya Tita sambil
memegang tangan Abi.
“Bagaimana dengan
Bapak ?” tanya Abi ragu-
ragu tapi tahu maksud
perempuan ini.
“Jangan sampai Bapak
tahu” kata Tita”Itu bisa
diatur” lanjut Tita sambil
mulai merapatkan
tubuhnya.
Abi tak mau lagi berpikir,
segera direngkuhnya
tubuh perempuan itu.
Wajah mereka kini saling
berhadapan, terlihat
kerinduan dan hasrat yang
bergelora dimata Tita. Dan
bibirnya yang merah
merekah basah
mengundang untuk di
kecup. Tanpa menunggu
lagi bibir Abi segera
melumat bibir yang sudah
merekah pasrah itu.Abi
semakin yakin bahwa
perempuan ini haus akan
sentuhan lelaki ketika
dirasakan ciumannya
dibalas dengan penuh
nafsu oleh Tita.
Bahkan terkesan
perempuan itu lebih
berinisiatif dan agresif.
Tangan Tita memegang
belakang kepala Abi
menekannya agar ciuman
mereka itu semakin lekat
melumat. Abi mengimbangi
ciuman itu dengan penuh
gairah sambil mencoba
merangsang perempuan itu
lebih jauh, tangannya mulai
merabai tubuh hangat Tita.
Dirabanya paha mulus
yang sedari tadi menarik
perhatiannya, diusapnya
perlahan mulai dari lutut
yang halus lembut terus
keatas menyusup kebalik
dasternya.
Tita bergetar ketika jemari
Abi menyentuh semakin
dekat daerah pangkal
pahanya. Tangan Abi
memang mulai merambah
seputar selangkangan
perempuan itu yang masih
terbungkus celana dalam.
Dengan ujung jarinya
diusap-usap selangkangan
itu yang makin terbuka
karena Tita telah
merenggangkan kedua
pahanya. Dan rupanya Tita
telah semakin larut
hasratnya dan ingin
merasakan rabaan yang
langsung pada
selangkangannya. Dengan
sigap tanpa malu-malu
ditariknya celana dalam itu,
dibantu oleh Abi dengan
senang hati, sehingga
terbuka poloslah lembah
yang menyimpan lubang
kenikmatan itu.
Segera saja tangan Abi
merambahi kembali lembah
hangat milik Tita yang
telah terbuka itu.
Dirasakan bulu-bulu
jembut yang lebat dan
keriting melingkupi lembah
sempit itu. Jemari Abi
membelai bulu jembut itu
mulai dari bawah pusar
terus kebawah.Tita makin
mendesah ketika jemari Abi
mulai menyentuh bibir
memeknya. Itulah sentuhan
mesra pertama dari jemari
lelaki yang pernah Tita
rasakan pada daerah
kemaluannya.
Suaminya tidak pernah mau
melakukan hal itu. Dalam
bercinta suaminya tidak
pernah melakukan
pemanasan atau rabaan
yang cukup untuk
merangsangnya. Biasanya
hanya mencium dan meraba
buah dadanya sekilas dan
ketika batang kontolnya
sudah tegang langsung
dimasukan ke lubang
memek Tita. Bahkan ketika
lubang memek itu masih
kering, sehingga rasa
sakitlah yang dirasakan
Tita.Selama hampir delapan
tahun menikah, Tita belum
pernah merasakan
nikmatnya bercinta secara
sesungguhnya. Semuanya
dikendalikan dan diatur
oleh suaminya. Berapa hari
sekali harus bercinta, cara
apa yang dipakai, dan
sebagainya. Hamdan
suaminya yang berusia
hampir empatpuluhlima
tahun ternyata lelaki yang
ortodok dan tidak pernah
memperhatikan keinginan
istrinya. Apalagi ia
menderita ejakulasi
prematur. Sehingga sudah
jarang frekuensinya, cepat
pula keluarnya.
Soal teknik bercinta,
jangan ditanya. Tidak ada
variasi dan dilarang
istrinya berinisiatif.
Baginya meraba kemaluan
istri apalagi menciumnya
adalah dosa. Melihat istri
telanjang adalah saat
memenuhi kewajiban suami
istri di ranjang. Baginya
bersenggama adalah
memasukan batang
kemaluannya yang tegang
ke dalam kemaluan istri
dengan tujuan
mengeluarkan airmani
didalam lubang itu
secepatnya, tidak perlu
bertanya istrinya puas
atau tidak.Sehingga selama
bertahun-tahun, Tita tidak
lebih dari benda yang mati
yang punya lubang buat
membuang airmani
suaminya bila tangkinya
sudah penuh. Tita sebagai
perempuan, yang ternyata
mempunyai hasrat
menggebu, cuma bisa
berkhayal bercumbu
dengan lelaki yang bisa
memberikan kenikmatan
dengan penuh fantasi.
Selama bertahun-tahun.
Hanya kira-kira setahun
ini Tita bertemu dengan
seorang wanita sebayanya
yang juga mengalami nasib
hampir sama dengannya.
Mereka kemudian berteman
akrab, saling curhat dan
bersimpati. Dari wanita ini,
Lilis namanya, Tita
mendapatkan film-film
porno yang dipinjamkan
secara sembunyi-
sembunyi. Hubungan
mereka sangat akrab
karena keduanya juga
takut melakukan selingkuh
dengan mencari lelaki lain.
Yang berani mereka
lakukan akhirnya kadang-
kadang bermesraan
berdua sebagai pasangan
lesbian.
Tetapi sebagai perempuan
normal Tita tidak terlalu
mendapatkan kenikmatan
yang diharapkan dari
hubungan itu. Dan kini
ketika jemari lelaki yang
dengan penuh perasaan
merabai daerah
sensitifnya, semakin
berkobarlah nafsu ditubuh
Tita. Seakan haus yang
selama ini ada telah
menemukan air yang dingin
segar.
“Ah..terus Bi..” desahnya
membara.
Kuluman bibir mereka terus
saling bertaut. Lidah
mereka saling menjilat,
berpilin mesra. Abi
mengeluarkan semua
kemampuannya, demikian
juga dengan Tita mencoba
melepaskan hasrat yang
dipendamnya selama ini.
Selama bertahun-tahun
Tita dapat meredam
hasratnya. Tak ada
keberanian untuk
menyeleweng, meski niat
itu ada. Tapi sudah sejak
beberapa bulan terakhir ini
suaminya semakin jarang
menyentuhnya. Sehingga
hasratnya semakin
menggumpal.Malam ini
keberaniannya muncul
ketika suaminya tidak ada
dirumah. Sejak Abi kost
dirumahnya, Tita telah
memperhatikannya dan ia
juga tahu pemuda itu juga
memperhatikannya.
Malam ini Tita tidak perduli
lagi dengan dosa apalagi
suaminya. Ia ingin
hasratnya terlampiaskan.
Mulut mereka sudah saling
lepas, dan mulut Abi mulai
menyusuri leher jenjang
Tita yang selama ini
tertutup rapat. Mulut Abi
menciumi leher jenjang
yang lembut itu beberapa
saat terus kebawah
sepertinya hendak
kedaerah belahan dada
Tita, tapi tiba-tiba Abi
bergeser dari duduknya
dan bersimpuh di lantai
dan melepaskan ciumanya
sehingga mukanya berada
diantara paha Tita yang
mengangkang dimana bibir
memeknya sedang dirabai
jemari pemuda itu.Rupanya
Abi ingin memberikan
rangsangan yang lebih lagi
dan rupanya Tita juga
faham maksud Abi.
Dengan berdebar dan
antusias ditunggunya aksi
Abi lebih lanjut terhadap
selangkangannya dengan
lebih lebar lagi
mengangkangkan kedua
kakinya. Tita menunduk
memperhatikan kepala Abi
dicondongkan kedepan dan
mulutnya mulai mendekati
selangkangannya yang
terbuka. Dilihatnya TV
yang juga sedang
menayangkan gambar yang
tidak kurang hotDihadapan
Abi selangkangan
perempuan yang telah
terkangkang bebas.
Terlihat bulu jembut yang
menghitam agak keriting
menumbuhi lembah yang
sempit diantara paha
montok yang putih mulus.
Abi menelan ludah melihat
pemandangan yang indah
itu. Labia mayoranya
terlihat merekah basah,
dihiasi bulu jembut
menghitam ditepi dan
atasnya. Kontras dan
indah dipandang. Kedua
tangannya memegang
kedua paha yang telah
mengangkang itu.
Dijulurkan lidahnya
menyentuh belahan
kemerahan yang sudah
terkuak itu. Tercium wangi
harum dari lembah
itu.Kedua tangan Abi
bergeser mendekati lubang
memek itu untuk lebih
menguakkannya
“Ahhh….!” Tita mendesah
dan pinggulnya bergetar
ketika ujung lidah itu
menyentuh bibir memeknya.
Desahannya semakin
menjadi ketika lidah Abi
mulai menjilati bibir yang
merekah basah itu dan
dengan ujung lidahnya
mengelitik kelentit yang
tersembunyi dibelahannya.
Dan itu semakin membuat
Tita blingsatan merasakan
nikmat yang belum pernah
dirasakan sebelumnya.
Pinggulnya dihentak-
hentakkan keatas
menikmati sentuhan yang
belum pernah dirasakan
tapi telah lama dihayalkan.
Abi terus melakukan jilatan
yang nikmat itu dan
tangannya yang satu mulai
merambah keatas
meremasi buah dada yang
montok padat.
Rupanya Tita sudah
merasa semakin panas
meskipun diluar hujan
masih turun. Segera dibuka
kimono dan dasternya,
juga BH yang membungkus
sepasang bukit kembar,
sehingga perempuan yang
sehari-hari selalu berbaju
tertutup dan terlihat alim
ini kini duduk telanjang
bulat disofa dengan kedua
kakinya mengangkang
dimana seorang pemuda
bersimpuh sedang menjilati
memeknya.Mata Tita merem
melek menikmati jilatan
lidah dan rabaan tangan
Abi. Hasrat yang telah lama
dihayalkan kini mulai
terwujud. Ia bertekad
untuk mewujudkan dan
melaksanakan semua
hayalan yang selama ini
disimpannya. Banyak
hayalan gila-gilaan yang
pernah di rekanya, hasil
dari pengamatannya
menonton film-film porno.
Demikian juga dengan Abi,
impiannya kini tercapai.
Bukan hanya melihat
perempuan berkerudung
telanjang tapi juga bisa
merabai tubuhnya bahkan
mungkin sebentar lagi
bercinta dengannya.Jilatan
dan rabaan Abi rupanya
telah menaikkan nafsu Tita
makin tinggi hingga
akhirnya dirasakan hasrat
itu semakin memuncak. Tita
yang belum pernah
merasakan orgasme
selama berhubungan
dengan suaminya, tapi dari
rangsangan ketika
berhubungan lesbian
dengan Lilis dan ketika
menonton film porno sambil
merabai kemaluannya
sendiri, ia tahu akan
segera orgasme. Dengan
ganas di tariknyanya
kepala Abi agar makin
rapat keselangkangannya
sambil menggerakkan
pinggulnya naik turun,
sehingga bukan hanya
mulut Abi yang mengesek
memeknya tapi juga hidung
dan dagu pemuda itu.
“Ahhh…duh gusti…! Ahhh!
enak euy !” jeritnya
tertahan ketika akhirnya
orgasme itu datang juga.
Abi sempat tidak bisa
bernafas ketika mukanya
dibenamkan rapat
keselangkangan itu
ditambah Tita merapatkan
kedua pahanya menjepit
kepalanya. Beberapa saat
Tita menyenderkan
kepalanya disandaran sofa
dengan mata terpejam
menikmati untuk pertama
kali klimaks karena
dicumbu lelaki, nafas
memburu dan perlahan
kedua kakinya yang
menjepit kepala Abi kembali
membuka sehingga Abi
dapat melepaskan diri.
Muka Abi basah bukan
hanya oleh keringat tapi
juga oleh cairan yang
keluar dari lubang
kenikmatan Tita.
Abi bangkit berdiri sambil
membuka kausnya yang
digunakan untuk mengelap
mukanya. Tubuhnya
berkeringat. Dipandangi
perempuan telanjang itu
yang duduk mengangkang.
Baru ini dapat diamati
tubuh telanjang perempuan
itu secara utuh.
“Hatur nuhun ya Bi” kata
Tita berterima kasih sambil
membuka matanya sehabis
meresapi kenikmatan yang
baru diraihnya.
Dan matanya kembali
berbinar ketika dilihatnya
Abi telah berdiri telanjang
bulat dengan batang kontol
mengacung keras. Batang
kontol yang besar dan
panjang. Jauh lebih besar
dari punya suaminya. Ini
untuk pertama kalinya ia
melihat lelaki telanjang
bulat selain suaminya. Abi
mendekat dan meraih
tangan Tita, dan
menariknya berdiri.
Kemudian Abi mundur dua
langkah mengamati tubuh
telanjang perempuan itu
lebih seksama.
” Kenapa sih?” tanya Tita
sambil senyum-senyum.
“Saya lagi memandangi
tubuh indah sempurna
yang selama ini tertutup”
jawab Abi yang memang
terpesona dengan apa
yang ada dihadapannya.
Ternyata benar yang
sering diangankannya
tentang apa yang ada
dibalik baju tertutup yang
selama ini dipakai Tita,
bahkan lebih indah dari
yang dibayangkannya
karena ini benar-benar
nyata. Tubuh Tita memang
nyaris sempurna.
Badannya tinggi semampai
dengan wajah yang cantik
dan lekuk setiap tubuhnya
saling mendukung dan
proposional. Buah dadanya
besar padat berisi,
pinggangnya ramping
dengan pinggul dan pantat
yang montok serta
sepasang kaki jenjang
dengan paha yang padat
berisi. Semuanya dibalut
dengan kulit yang putih
mulus tanpa cela. Dan
sesuatu yang rimbun
berbulu kehitaman di
pangkal pahanya
menambah pesona.
Pemandangan itu semakin
memperkeras acungan
batang kontol Abi. Dan Tita
yang sudah terpesona
dengan benda itu dari tadi
segera meraih dan
mengenggamnya. Tita
kembali duduk sambil tetap
menggengam batang kontol
itu. Abi mengikuti dan tahu
maksudnya. Ternyata
perempuan ini penuh
dengan fantasi yang
hebat, pikirnya.Dengan
mata berbinar diperhatikan
batang kontol yang tegang
dihadapannya. kontol yang
jauh lebih besar dan
panjang dari punya
suaminya. Telah lama Tita
ingin merasakan mengulum
kontol lelaki seperti yang
dilihatnya difilm porno.
Dipandangnya otot tegang
dalam genggaman
tangannya. Dengan ujung
lidahnya dijilat perlahan
kepala kontol yang
mengkilap kecoklatan itu.
Terasa aneh, tapi diulang
lagi dan lagi sehingga
hasratnya makin
menggebu. Maka dengan
perlahan dibuka mulutnya
sambil memasukan batang
kontol yang telah basah itu
dan dikulumnya. Abi
meringis nikmat
diperlakukan begitu.
Apalagi Tita mulai melumati
batang kontol didalam
mulutnya dengan semakin
bernafsu.
Tita mencoba
mempratekkan apa yang
dilihatnya difilm. Ia tidak
hanya menggunakan
lidahnya tapi menggaruk
batang kontol itu dengam
giginya, membuat Abi
semakin meringis nikmat.
Satu lagi ingin dirasakan
Tita adalah rasa air mani
lelaki. Karena itu ia ingin
merangsang Abi agar
pemuda itu orgasme dan
menumpahkan cairan mani
di mulutnya. Tita yang
selama ini kecewa dengan
kehidupan sex bersama
suaminya hingga terlibat
hubungan lesbian dan
sering menghayalkan
fantasi-fantasi liar yang
pernah ditontonnya di film.
Kini ia punya kesempatan
untuk mewujudkannya. Tak
ada lagi rasa malu atau
jijik. Telah dilepaskan
semua atribut sebagai istri
yang patuh dan saleh.
Yang ada didalam
benaknya adalah
menuntaskan
hasratnya.Abi yang batang
kontolnya dikulum
sedemikian rupa semakin
terangsang tinggi. Kuluman
mulut Tita meskipun baru
untuk pertama kali
melakukannya tapi cukup
membuatnya mengelinjang
nikmat. Sangat lain
sensasinya. Hingga
akhirnya….
“Ah Teh, sudah mau
keluar nih” desis Abi
mengingatkan sambil
mencoba menarik
pinggulnya.
Tapi Tita yang memang
mau merasakan semburan
mani dimulutnya malah
semakin menggiatkan
kulumannya. Hingga
akhirnya tanpa bisa
ditahan lagi, batang kontol
itu menumpahkan cairan
kenikmatan didalam mulut
Tita. Abi meregang,
dengkulnya terasa goyah.
Dan Tita semakin
menguatkan kuluman
bibirnya di kontol itu.
Dirasakannya cairan
hangat menyemprot
didalam mulutnya, rasanya
aneh sedikit tapi gurih.
Enak menurutnya. Tanpa
ragu Tita semakin keras
mengocok batang kontol itu
dan dengan lahap
ditelannya cairan yang
muncrat dari lubang kontol
Abi, bahkan sampai tetes
terakhir dengan menghisap
batang kontol itu. Tanpa
rasa jijik atau mual.
“Bagai mana rasanya
Teh?” tanya Abi. Ia kagum
ada perempuan yang mau
menelan air maninya
dengan antusias.
“Enak, gurih” kata Tita
tanpa ragu. Keduanya
duduk diatas sofa
mengatur nafas. Kemudian
Tita bangkit.
“Sebentar ya, saya
buatkan minuman buat
kamu” katanya sambil
kedapur dengan hanya
mengenakan kimono. Abi
sambil telanjang mengikuti
dari belakang dan ke
kamar mandi membersihkan
batang kontolnya sambil
kencing. Setelah itu
didapatinya Tita di dapur
membuatkan minuman.
Abi mendekati dari
belakang dan
mendekapnya sambil
tangannya meremas
sepasang bukit kembar
yang menggantung bebas.
Tita menggelinjang
merasakan remasan di
dadanya. Apalagi ketika
kuduknya diciumi Abi.
Perlahan dirasakan batang
kontol Abi mulai bangkit
lagi mengganjal
dipantatnya. Tita semakin
mengelinjang ketika tangan
Abi yang satunya mulai
merambahi
selangkangannya.
“Sudah nggak sabar ya”
katanya sambil ketawa dan
berbalik. Kembali keduanya
berciuman dengan rakus.
“Dikamar saja ya” ajak
Tita ketika ciuman mereka
semakin larut.Mereka
masuk kekamar yang
biasanya untuk tamu.
Disana ada tempat tidur
besar dengan kasur
empuk.
Tita mendorong tubuh Abi
keranjang dan jatuh
celentang. Tita juga
segera menjatuhkan
tubuhnya di ranjang
menyusul Abi. Keduanya
kembali berciuman dengan
buas. Tapi tidak lama
karena Tita mendorong
kepala Abi kebawah. Ia
ingin Abi mengerjai
buahdadanya. Abi menurut
karena ia pun sudah ingin
merasakan lembutnya
sepasang bukit kembar
yang montok berisi itu. Tita
mendesah sambil
mengerumus rambut Abi
yang mulai menjilati dan
menghisapi salah satu
pentil buahdadanya.
Sedangkan yang satunya
diremasi tangan Abi
dengan lembut. Abi
merasakan buahdada yang
lembut dan perlahan
terasa semakin menegang
dengan puting yang
mengeras.
“Oh… Bi…! Geliin..terus
akh…!”Tangan Abi yang
satunya mulai merambahi
kembali selangkangan
perempuan itu. Tita
menyambutnya dengan
merenggangkan kedua
kakinya.
“Ahh..terus sayang!”
desisnya ketika jemari
pemuda itu mulai
menyentuh kemaluannya.
Jemari Abi dengan
perlahan menyusuri lembah
berbulu dimana didalamnya
terdapat bibir lembut yang
lembab.
Tita semakin
menggelinjang ketika ujung
jari Abi menyentuh
kelentitnya. Kini mulut dan
tangan Abi secara
bersamaan memberikan
rangsangan kepada
perempuan kesepian yang
haus seks itu. Sementara
Tita juga sangat menikmati
jilatan dan rabaan pemuda
itu.Beberapa lama
kemudian Abi mengambil
inisiatif setelah puas
merambahi sepasang bukit
ranum itu, perlahan
mulutnya mulai bergerak
kebawah menyusuri perut
mulus Tita dan berhenti di
pusarnya.
Tita menggelinjang ketika
pusarnya dijilat lidah
pemuda itu.Tita rupanya
tidak mau nganggur
sendiri. Ditariknya pinggul
Abi kearah kepalanya. Abi
faham maksudnya. Dengan
segera dikangkangi kepala
Tita diantara kedua
pahanya dan menempatkan
pangkal pahanya dengan
batang kontol yang
menegang keras diatas
muka Tita. Yang segera
disambut kuluman Tita
dengan bernafsu. Abi juga
sudah menempatkan
kepalanya diantara paha
Tita yang mengangkang.
Mulutnya mulai merambahi
kembali lembah harum
berjembut lebat itu.
Keduanya melakukan tugas
dengan nafsu yang
semakin tinggi dan terus
berusaha merangsang
pasangan masing-masing.
Tita istri kesepian yang
bertahun-tahun menyimpan
hasrat, sehingga sekarang
seakan mempunyai nafsu
yang sepertinya tak
habis-habis untuk
ditumpahkan. Demikian juga
dengan Abi pemuda lajang
yang cukup berpengalaman
dalam urusan perempuan
tapi baru kali ini bercinta
dengan istri orang,
sehingga fantasi yang
dirasakan sangat beda
dari yang pernah dialami
sebelumnya.
“Oh…! Bi, lakukanlah”
desah Tita mulai tak tahan
menahan hasratnya. Abi
segera menghentikan
jilatannya dan mengatur
posisi. Tita celentang
pasrah dengan kedua
paha terbuka lebar
menantikan hujaman
batang kontol Abi pada
lubang memeknya yang
telah semakin berdenyut.
Dadanya berdebar
kencang, mengingatkannya
pada malam pertama ketika
untuk pertama kali
diperawani suaminya.
Usianya belum lagi
tujuhbelas tahun waktu itu.
Tak ada kemesraaan dan
kenikmatan, yang ada
hanya kesakitan ketika
batang kontol Hamdan
merobek lubang
kemaluannya. Untung cuma
berlangsung sebentar
karena suaminya cepat
keluar air maninya.
Dilihatnya wajah puas
suaminya ketika ada
bercak darah disprei,
tanda istrinya masih
perawan.
Tita tersentak dari mimpi
buruknya ketika terasa
benda hangat menyentuh
bibir memeknya.
Direngkuhnya tubuh Abi
ketika perlahan batang
kontol yang keras itu mulai
menyusuri lubang
memeknya.
“Akh…! enak Bi!” desisnya.
Tangannya menekan
pinggul Abi agar batang
kontol pemuda itu masuk
seluruhnya.
Abi juga merasakan nikmat.
Memek Tita masih terasa
sempit dan seret. Abi mulai
menggerakkan pinggulnya
perlahan naik-turun dan
terus dipercepat diimbangi
gerakan pinggul Tita.
Keduanya terus berpacu
menggapai nikmat.
“Ayo Bi geyol terusss!”
desis Tita makin hilang
kendali merasakan nikmat
yang baru kali ini
dirasakan. Abi
mengerakkan pinggulnya
semakin cepat dan keras.
Sesekali disentakkan
kedepan sehingga batang
kontolnya tuntas masuk
seluruhnya kedalam memek
Tita.
“Oh..Bi !”jerit Tita nkmat
setiap kali Abi
melakukannya. Terasa
batang kontol itu
menyodok dasar lubang
memeknya yang terdalam.
Semakin sering Abi
melakukannya, semakin
bertambah nikmat yang
dirasakan Tita sehingga
pada hentakan yang
sekian Tita merasakan
otot diseluruh tubuhnya
meregang. Dengan
tangannya ditekan pantat
Abi agar hujaman bantang
kontol itu semakin dalam.
Dan terasa ada yang
berdenyut-denyut didalam
lubang memeknya.
“Ahk..! Ah…duh akhh!”
teriaknya tertahan
merasakan orgasme yang
untuk pertama kali saat
bersanggama dengan
lelaki. Sangat nikmat
dirasakan Tita. Seluruh
tubuhnya terasa dialiri
listrik berkekuatan rendah
yang membuatnya
berdesir. Abi yang belum
keluar terus
menggerakkan pinggulnya
semakin cepat.
Menyebabkan Tita kembali
berusaha mengimbangi.
Diangkat kedua kakinya
keatas dan dipegang
dengan kedua tangannya,
sehingga pinggulnya
sedikit terangkat sehingga
memeknya semakin
menjengkit. Menyebabkan
hujaman kontol Abi
semakin dalam. Abi yang
berusaha mencapai
kenikmatannya, merasa
lebih nikmat dengan posisi
Tita seperti itu. Demikian
juga dengan Tita, perlahan
kenikmatan puncak yang
belum turun benar naik
lagi.Tita mengangkat dan
menumpangkan kakinya
dipundak Abi, sehingga
selangkangannya lebih
terangkat.
Abi memeluk kedua kaki
Tita, sehingga tubuhnya
setengah berdiri.
Dirasakan jepitan memek
Tita lebih terasa sehingga
gesekan batang kontolnya
menjadi semakin nikmat.
Abi semakin
menghentakkan pinggulnya
ketika dirasakan
kenikmatan puncak sudah
semakin dekat dirasakan.
“Ahhh…” Abi mendesah
nikmat ketika dari batang
kontolnya menyembur
cairan kenikmatannya.
Dikocoknya terus batang
kontol itu untuk
menuntaskan hasratnya.
Bersamaan dengan itu Tita
rupanya juga merasakan
kenikmatan yang kedua
kalinya.
“Akhh…!!” jeritnya untuk
kedua kali merasakan
orgasme berturut-turut.
Tubuh Abi ambruk diatas
tubuh Tita. Keduanya
saling berdekapan.
Kemaluan mereka masih
bertaut. Keringat mengucur
dari tubuh keduanya,
bersatu. Nafas saling
memburu.
“Hatur nuhun ya Bi, hatur
nuhun” kata Tita terbata
mengucapkan terima kasih
diantara nafasnya yang
memburu. Tuntas sudah
hasratnya. Dua tubuh yang
panas berkeringat terus
berdekapan mengatasi
dinginnya malam.
Tak sampai sepuluh menit
mereka saling berdekapan
ketika dirasakan Abi,
batang kontolnya yang
telah lepas dari lubang
memek Tita mulai dirabai
dan diremas kembali oleh
tangan Tita. Rupanya
perempuan ini sudah ingin
lagi. Abi tersenyum dalam
hati, lembur nih ini malam!
Memang Tita sudah bangkit
lagi hasratnya. Nafsunya
yang lama terpendam
seakan-akan segera
muncul kembali meskipun
baru terpenuhi. Sepertinya
ia tidak ingin melepaskan
kesempatan malam ini
untuk bercinta sebanyak
mungkin dengan Abi sampai
besok pagi, dengan
berbagai teknik dan posisi
yang selama ini cuma
diangankannya.
Dan malam itu mereka
melewati malam panjang
dengan penuh keringat,
cumbuan, rabaan,
hentakan nafas dan
desahan nikmat berkali-
kali sampai pagi.
Abi bangun ketika
dirasakan sinar matahari
menyinari tubuhnya yang
masih telanjang cuma
ditutupi selimut. Ia masih
terbaring diranjang tempat
dia bercinta sepanjang
malam dengan Tita.
Dilihatnya jam sudah pukul
sembilan. Badannya terasa
segar meskipun sepanjang
malam mengeluarkan
tenaga untuk melayani dan
mengimbangi nafsu Tita
yang ternyata tak kenal
puas. Tak kurang dari lima
ronde dilewati oleh mereka
dengan sebentar saja
istirahat.
Abi ingat setiap dua atau
tiga ronde, Tita selalu
membuatkannya minuman
sejenis jamu yang
ternyata sangat
berkhasiat memulihkan
energinya sehingga
sanggup melayani
perempuan yang haus sex
itu berkali-kali. Abi masih
berbaring. Dicobanya
membayangkan kejadian
tadi malam. Seperti mimpi
tapi benar terjadi.
Perempuan yang terlihat
lembut tapi ternyata
sangat ganas di tempat
tidur. Berbagai posisi
bercinta telah mereka
lakukan semalam.
.
TamaT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar