Selasa, 22 November 2011

Selingkuh Dengan Istri
Tetangga Yang Bohay,
Setelah 10thn menjalani
rmh tangga dan telah
dikaruniai 2 ank, tentunya
kadang timbul kejenuhan
dalam rmh tangga,
untunglah karna kehidupan
kami yang terbuka, kami
dapat mengatasi rasa
jenuh itu, termasuk dalam
urusan seks tentunya.
awal dari segalanya adalah
cerita dari istriku saat
akan tidur, yang
mengatakan bahwa evi
tetangga depan rumah aq
ternyata mempunyai suami
yang impoten, aq agak
terkejut tidak menyangka
sama sekali, karna dilihat
dari postur suaminya yang
tinggi tegap rasanya tdk
mungkin, memang yg aku
tau mereka telah berumah
tangga sekitar 5 tahun tapi
blm dikaruniai seorang
anakpun, “bener pah, td
evi cerita sendiri sm
mama” kata istriku seolah
menjawab keraguanku,
“wah, kasian banget ya
mah, jadi dia gak bisa
mencapai kepuasan dong
mah?” pancingku “iya”
sahut istriku singkat
pikiran aku kembali
menerawang ke sosok yg
diceritakan istriku,
tetangga depan rumahku
yang menurutku sangat
cantik dan seksi , aku
suka melihatnya kala pagi
dia sedang berolahraga di
depan rumahku yang
tentunya di dpn rumahku
jg, kebetulan tempat
tinggal aku berada di
cluster yang cukup elite,
sehingga tidak ada pagar
disetiap rumah, dan
jalanan bisa dijadikan
tempat olahraga, aku
perkirakan tingginya
170an dan berat mungkin
60an, tinggi dan berisi,
kadang saat dia olahraga
pagi aku sering mencuri
pandang pahanya yang
putih dan mulus karena
hanya mengenakan celana
pendek, pinggulnya yg
besar sungguh kontras
dengan pinggangnya yang
ramping, dan yang sering
bikin aku pusing adalah dia
selalu mengenakan kaos
tanpa lengan, sehingga
saat dia mengangkat
tangan aku dapat melihat
tonjolan buah dadanya yg
keliatannya begitu padat
bergotang mengikuti
gerakan tubuhnya. Satu
hal lagi yang membuat aku
betah memandangnya
adalah bulu ketiaknya
yang lebat, ya lebat sekali,
aku sendiri tidak mengerti
kenapa dia tidak mencukur
bulu ketiaknya, tapi jujur
aja aku justru paling
bernafsu saat melihat bulu
ketiaknya yang hitam,
kontras dengan tonjoilan
buah dadanya yg sangat
putih mulus
Setelah 10thn menjalani
rmh tangga dan telah
dikaruniai 2 ank, tentunya
kadang timbul kejenuhan
dalam rmh tangga,
untunglah karna kehidupan
kami yang terbuka, kami
dapat mengatasi rasa
jenuh itu, termasuk dalam
urusan seks tentunya.
awal dari segalanya adalah
cerita dari istriku saat
akan tidur, yang
mengatakan bahwa evi
tetangga depan rumah aq
ternyata mempunyai suami
yang impoten, aq agak
terkejut tidak menyangka
sama sekali, karna dilihat
dari postur suaminya yang
tinggi tegap rasanya tdk
mungkin, memang yg aku
tau mereka telah berumah
tangga sekitar 5 tahun tapi
blm dikaruniai seorang
anakpun,
“bener pah, td evi cerita
sendiri sm mama” kata
istriku seolah menjawab
keraguanku,
“wah, kasian banget ya
mah, jadi dia gak bisa
mencapai kepuasan dong
mah?” pancingku
“iya” sahut istriku singkat
pikiran aku kembali
menerawang ke sosok yg
diceritakan istriku,
tetangga depan rumahku
yang menurutku sangat
cantik dan seksi, aku suka
melihatnya kala pagi dia
sedang berolahraga di
depan rumahku yang
tentunya di dpn rumahku
jg, kebetulan tempat
tinggal aku berada di
cluster yang cukup elite,
sehingga tidak ada pagar
disetiap rumah, dan
jalanan bisa dijadikan
tempat olahraga, aku
perkirakan tingginya
170an dan berat mungkin
60an, tinggi dan berisi,
kadang saat dia olahraga
pagi aku sering mencuri
pandang pahanya yang
putih dan mulus karena
hanya mengenakan celana
pendek, pinggulnya yg
besar sungguh kontras
dengan pinggangnya yang
ramping, dan yang sering
bikin aku pusing adalah dia
selalu mengenakan kaos
tanpa lengan, sehingga
saat dia mengangkat
tangan aku dapat melihat
tonjolan buah dadanya yg
keliatannya begitu padat
bergotang mengikuti
gerakan tubuhnya.
Satu hal lagi yang membuat
aku betah memandangnya
adalah bulu ketiaknya
yang lebat, ya lebat sekali,
aku sendiri tidak mengerti
kenapa dia tidak mencukur
bulu ketiaknya, tapi jujur
aja aku justru paling
bernafsu saat melihat bulu
ketiaknya yang hitam,
kontras dengan tonjoilan
buah dadanya yg sangat
putih mulus. tapi ya aku
hanya bisa memandang
saja karna bagaimanapun
juga dia adalah tetanggaku
dan suaminya adalah
teman aku. namun cerita
istriku yang mengatakan
suaminya impoten jelas
membuat aku menghayal
gak karuan, dan entah ide
dari mana, aku langsung
bicara ke istriku yang
keliatannya sudah mulai
pulas.
“mah” panggilku pelan
“hem” istriku hanya
menggunam saja
“gimana kalau kita kerjain
evi”
“hah?” istriku terkejut
dan membuka matanya
“maksud papa?”
Aku agak ragu juga
menyampaikannya, tapi
karna udah terlanjur juga
akhirnya aku ungkapkan
juga ke istriku,
“ya, kita kerjain evi,
sampai dia gak tahan
menahan nafsunya”
“buat apa? dan gimana
caranya?” uber istriku
lalu aku uraikan cara2
memancing birahi evi, bisa
dengan seolah2 gak
sengaja melihat, nbaik
melihat senjata aku atau
saat kamu ml, istriku agak
terkejut juga
apalagi setelah aku
uraikan tujuan akhirnya
aku menikmati tubuh evi,
dia marah dan tersinggung
“papa sudah gila ya,
mentang2 mama sudah gak
menarik lagi!” ambek
istriku
tapi untunglah setelah aku
beri penjelasan bahwa aku
hanya sekedar fun aja dan
aku hanya mengungkapkan
saja tanpa bermaksud
memaksa mengiyakan
rencanaku, istriku mulai
melunak dan akhirnya
kata2 yang aku tunggu
dari mulutnya terucap.
“oke deh pah, kayanya sih
seru juga, tapi inget
jangan sampai kecantol,
dan jangan ngurangin
jatah mama” ancam istriku.
aku seneng banget
dengernya, aku langsung
cium kening istriku. “so
pasti dong mah, lagian
selama ini kan mama
sendiri yang gak mau tiap
hari” sahutku.
“kan lumayan buat ngisi
hari kosong saat mama
gak mau main” kataku
bercanda
istriku hanya terdiam
cemberut manja.. mungkin
juga membenarkan libidoku
yang terlalu tinggi dan
libidonya yang cenderung
rendah.
keesokan paginya,
kebetulan hari Sabtu , hari
libur kerja, setelah
kompromi dgn istriku, kami
menjalankan rencana satu,
pukul 5.30 pagi istriku
keluar berolahraga dan
tentunya bertemu dengan
evi, aku mengintip mereka
dari jendela atas rumah
aku dengan deg2an,
setelah aku melihat mereka
ngobrol serius, aku mulai
menjalankan aksiku, aku
yakin istriku sedang
membicarakan bahwa aku
bernafsu tinggi dan
kadang tidak sanggup
melayani, dan sesuai
skenario aku harus
berjalan di jendela
sehingga mereka melihat
aku dalam keadaan
telanjang dengan senjata
tegang, dan tidak sulit
buatku karena sedari tadi
melihat evi berolahraga
saja senjataku sudah
menegang kaku, aku buka
celana pendekku hingga
telanjang, senjataku
berdiri menunjuk langit2,
lalu aku berjalan melewati
jendela sambil
menyampirkan handuk di
pundakku seolah2 mau
mandi, aku yakin mereka
melihat dengan jelas
karena suasana pagi yang
blm begitu terang kontras
dengan keadaan kamarku
yang terang benderang.
tapi untuk memastikannya
aku balik kembali berpura2
ada yang tertinggal dan
lewat sekali lagi,
sesampai dikamar mandiku,
aku segera menyiram
kepalaku yang panas
akibat birahiku yang naik,
hemm segarnya, ternyata
siraman air dingin dapat
menetralkan otakku yg
panas.
Setelah mandi aku duduk
diteras berteman
secangkir kopi dan koran,
aku melihat mereka berdua
masih mengobrol. Aku
mengangguk ke evi yg
kebetulan melihat aku sbg
pertanda menyapa, aku
melihat roma merah
diwajahnya, entah apa yg
dibicarakan istriku saat itu.
Masih dengan peluh
bercucuran istriku yg
masih keliatan seksi jg
memberikan jari jempolnya
ke aku yang sedang asik
baca koran, pasti pertanda
bagus pikirku, aku segera
menyusul istriku dan
menanyakannya
“gimana mah?” kejarku
istriku cuma mesem aja,
” kok jadi papa yg nafsu
sih” candanya
aku setengah malu juga,
akhirnya istriku cerita
juga, katanya wajah evi
keliatan horny saat dengar
bahwa nafsu aku
berlebihan, apalagi pas
melihat aku lewat dengan
senjata tegang di jendela,
roman mukanya berubah.
“sepertinya evi sangat
bernafsu pah” kata istriku.
“malah dia bilang mama
beruntung punya suami
kaya papa, tidak seperti
dia yang cuma dipuaskan
oleh jari2 suaminya aja”
“oh” aku cuma
mengangguk setelah tahu
begitu,
“trus, selanjutnya gimana
mah? ” pancing aku
“yah terserah papa aja,
kan papa yg punya
rencana”
aku terdiam dengan seribu
khayalan indah,
“ok deh, kita mikir dulu ya
mah”
aku kembali melanjutkan
membaca koran yg sempat
tertunda, baru saja duduk
aku melihat suami evi
berangkat kerja dengan
mobilnya dan sempat
menyapaku
“pak, lagi santai nih, yuk
berangkat pak” sapanya
akrab
aku menjawab sapaannya
dengan tersenyum dan
lambaian tangan.
“pucuk dicinta ulam tiba”
pikirku, ini adalah
kesempatan besar, evi di
rumah sendiri, tapi gimana
caranya? aku memutar
otak, konsentrasiku tidak
pada koran tapi mencari
cara untuk memancing
gairah evi dan
menyetubuhinya, tapi
gimana? gimana? gimana?
sedang asiknya mikir, tau2
orang yang aku khayalin
ada di dpn mataku,
“wah, lagi nyantai nih pak,
mbak yeni ada pak?”
sapanya sambil menyebut
nama istriku
“eh mbak evi, ada di dalam
mbak, masuk aja” jawabku
setengah gugup
evi melangkah memasuki
rumahku, aku cuma
memperhatikan pantatnya
yang bahenol bergoyang
seolah memanggilku untuk
meremasnya.
aku kembali hanyut dengan
pikiranku, tapi keberadaan
evi di rumahku jelas
membuat aku segera
beranjak dari teras dan
masuk ke rumah juga, aku
ingin melihat mereka,
ternyata mereka sedang
asik ngobrol di ruang
tamu, obrolan mereka
mendadak terhenti setelah
aku masuk,
“hayo, pagi2 sudah
ngegosip! pasti lagi
ngobrolin yg seru2 nih”
candaku
mereka berdua hanya
tersenyum.
aku segera masuk ke
kamar dan merebahkan
tubuhku, aku menatap
langit2 kamar, dan
akhirnya mataku tertuju
pada jendela kamar yang
hordengnya terbuka,
tentunya mereka bisa
melihat aku pikirku, karena
di kamar posisinya lebih
terang dari diruang tamu,
tentunya mereka bisa
melihat aku, meskipun aku
tidak bisa melihat mereka
mengobrol?
reflek aku bangkit dari
tempat tidur dan
menggeser sofa kesudut
yg aku perkirakan mereka
dapat melihat, lalu aku
lepas celana pendekku dan
mulai mengocok senjataku,
ehmm sungguh nikmat, aku
bayangkan evi sedang
melihatku ngocok dan
sedang horny, senjataku
langsung kaku.
tapi tiba2 saja pintu
kamarku terbuka, istriku
masuk dan langsung
menutup kembali pintu
kamar.
“pa, apa2an sih pagi2
udah ngocok, dari ruang
tamu kan kelihatan”
semprot istriku
“hah?, masa iya? tanyaku
pura2 bego.
“evi sampai malu dan
pulang tuh” cerocosnya
lagi, aku hanya terdiam,
mendengar evi pulang
mendadak gairahku jadi
drop, aku kenakan kembali
celanaku.
sampai siang aku sama
sekali belum menemukan
cara untuk memancingnya,
sampai istriku pergi mau
arisan aku cuma rebahan
di kamar memikirkan cara
untuk menikmati tubuh evi,
” pasti lagi mikirin evi nih,
bengong terus, awas ya
bertindak sendiri tanpa
mama” ancam istriku
“mama mau arisan dulu
sebentar”
aku cuma mengangguk aja,
5 menit setelah istriku
pergi, aku terbangun
karna di dpn rumah
terdengar suara gaduh,
aku keluar dan melihat
anakku yg laki bersama
teman2nya ada di teras
rumah evi dengan wajah
ketakutan, aku segera
menghampirinya, dan
ternyata bola yang
dimainkan anakku dan
teman2nya mengenai lampu
taman rumah evi hingga
pecah, aku segera minta
maaf ke evi dan berjanji
akan menggantinya,
anakku dan teman2nya
kusuruh bermain di
lapangan yg agak jauh
dari rumah,
“mbak evi, aku pamit dulu
ya, mau beli lampu buat
gantiin” pamitku
“eh gak usah pak, biar
aja, namanya juga anak2,
lagian aku ada lampu
bekasnya yg dari
developer di gudang,
kalau gak keberatan nanti
tolong dipasang yang
bekasnya aja”
aku lihat memang lampu
yang pecah sudah bukan
standar dr developer, tapi
otakku jd panas melihat
cara bicaranya dengan
senyumnya dan membuat
aku horny sendiri.
“kalau gitu mbak tolong
ambil lampunya, nanti aku
pasang” kataku
“wah aku gak sampe pak,
tolong diambilin didalam”
senyumnya.
kesempatan datang tanpa
direncanakan, aku
mengangguk mengikuti
langkahnya, lalu evi
menunjukan gudang diatas
kamar mandinya, ternyata
dia memanfaatkan ruang
kosong diatas kamar
mandinya untuk gudang.
“wah tinggi mbak, aku gak
sampe, mbak ada tangga?”
tanyaku
“gak ada pak, kalau pake
bangku sampe gak”
tanyanya
“coba aja” kataku
evi berjalan ke dapur
mengambil bangku,
lambaian pinggulnya yang
bulat seolah memanggilku
untuk segera
menikmatinya, meskipun
tertutup rapat, namun aku
bisa membayangkan
kenikmatan di dalam
dasternya.
lamunanku terputus
setelah evi menaruh
bangku tepat didepanku,
aku segera naik, tapi
ternyata tanganku masih
tak sampai meraih handle
pintu gudang,
“gak sampe mba” kataku
aku lihat evi agak
kebingungan,
“dulu naruhnya gimana
mbak? ” tanyaku
“dulu kan ada tukang yang
naruh, mereka punya
tangga”
“kalau gitu aku pinjem
tangga dulu ya mba sama
tetangga”
aku segera keluar mencari
pinjaman tangga, tapi aku
sudah merencanakan hal
gila, setelah dapat
pinjaman tangga aluminium,
aku ke rumah dulu, aku
lepaskan celana dalamku,
hingga aku hanya
mengenakan celana
pendek berbahan kaos,
aku kembali ke rumah evi
dgn membawa tangga,
akhirnya aku berhasil
mengambil lampunya. dan
langsung memasangnya,
tapi ternyata dudukan
lampunya berbeda, lampu
yang lama lebih besar, aku
kembali ke dalam rumah
dan mencari dudukan
lampu yg lamanya, tp
sudah aku acak2 semua
tetapi tidak ketemu jg, aku
turun dan memanggil evi,
namun aku sama sekali tak
melihatnya atau
sahutannya saat
kupanggil, “pasti ada
dikamar: pikirku “wah bisa
gagal rencanaku
memancingnya jika evi
dikamar terus”
aku segera menuju
kamarnya, namun sebelum
mengetuknya niat isengku
timbul, aku coba mengintip
dari lubang kunci dan
ternyata….
aku dapat pemandangan
bagus, aku lihat evi
sedang telanjang bulat di
atas tempat tidurnya,
jari2nya meremas buah
dadanya sendiri,
sedangkan tangan yang
satunya menggesek2
klitorisnya, aku gemetar
menahan nafsu, senjataku
langsung membesar dan
mengeras, andai saja
tangan aku yang meremas
buah dadanya… sedang
asik2nya mengkhayal tiba2
evi berabjak dari tempat
tidurnya dan mengenakan
pakaian kembali, mungkin
dia inget ada tamu, aku
segera lari dan pura2
mencari kegudang,
senjataku yang masih
tegang aku biarkan
menonjol jelas di celana
pendekku yang tanpa cd.
“loh, nyari apalgi pak?”
aku lihat muka evi
memerah, ia pasti melihat
tonjolan besar di celanaku
“ini mbak, dudukannya lain
dengan lampu yang pecah”
aku turun dari tangga dan
menunjukan kepadanya,
aku pura2 tidak tahu
keadaan celanaku, evi
tampak sedikit resah saat
bicara.
“jadi gimana ya pak? mesti
beli baru dong” suara evi
terdengar serak, mungkin
ia menahan nafsu melihat
senjataku dibalik celana
pendekku, apalagi dia tadi
sedang masturbasi.
aku pura2 berfikir,
padahal dalam hati aku
bersorak karena sudah
60% evi aku kuasai, tapi
bener sih aku lagi mikir,
tapi mikir gimana cara
supaya masuk dalam
kamarnya dan menikmati
tubuhnya yang begitu
sempurna??
“kayanya dulu ada pak.
coba aku yang cari” suara
evi mengagetkan
lamunanku, lalu ia menaiki
tangga, dan sepertinya evi
sengaja memancingku, aku
dibawah jelas melihat paha
gempalnya yang putih
mulus tak bercela, dan
ternyata evi sama sekali
tidak mengenakan celana
dalam, tapi sepertinya evi
cuek aja, semakin lama
diatas aku semakin tak
tahan, senjataku sudah
basah oleh pelumas
pertanda siap
melaksanakan tugasnya,
setelah beberapa menit
mencari dan tidak ada
juga, evi turun dari
tangga, tapi naas buat dia
( Atau malah sengaja : ia
tergelincir dari anak
tangga pertama, tidak
tinggi tapi lumayan
membuatbya hilang
keseimbangan, aku reflek
menangkap tubuhnya dan
memeluknya dari belakang,
hemmm sungguh nikmat
sekali, meskipun masih
terhalang celana dalam ku
dan dasternya tapi
senjataku dapat
merasakan kenyalnya
pantat evi, dan aku yakin
evi pun merasakan
denyutan hangat
dipantatnya, “makasih
pak” evi tersipu malu dan
akupun berkata maaf
berbarengan dgn ucapan
makasihnya
“gak papa kok, tapi kok
tadi seperti ada yg
ngeganjel dipantatku
ya”?” sepertinya evi mulai
berani, akupun
membalasnya dgn gurauan,
“oh itu pertanda senjata
siap melaksanakan tugas”
“tugas apa nih?” evi
semakin terpancing
aku pun sudah lupa janji
dgn istriku yang ga boleh
bertindak tanpa
sepengetahuannya, aku
sudah dikuasai nafsu
“tugas ini mbak!” kataku
langsung merangkulnya
dalam pelukanku
aku langsung melumat
bibirnya dengan nafsu
ternyata evipun dengan
buas melumat bibirku juga,
mungkin iapun menunggu
keberanianku, ciuman kami
panas membara, lidah kami
saling melilit seperti ular,
tangan evi langsung
meremas senjataku,
mungkin baru ini dia
melihat senjata yang
tegang sehingga evi begitu
liar meremasnya, aku
balas meremas buah
dadanya yang negitu
kenyal, meskipun dari luar
ali bisa pastiin bahwa evi
tidak mengenakn bra,
putingnya langsung
mencuat, aku pilin pelan
putingnya, tanganku yang
satu meremas bongkahan
pantatnya yang mulus,
cumbuan kami semakin
panas bergelora
tapi tiba2
“sebentar mas!” evi
berlari ke depan ternyata
ia mengunci pintu depan,
aku cuma melongo
dipanggil dengan mas yang
menunjukan keakraban
“sini mas!” ia memanggilku
masuk kekamarnya
aku segera berlari kecil
menuju kamarnya, evi
langsung melepas
dasternya, dia bugil tanpa
sehelai benangpun di
depan mataku. sungguh
keindahan yang benar2
luar biasa, aku terpana
sejenak melihat putih
mulusnya badan evi. bulu
kemaluannya yang lebat
menghitam kontras dengan
kulitnya yg bersih. lekuk
pinggangnya sungguh
indah.
tapi hanya sekejab saja
aku terpana, aku langsung
melepas kaos dan celana
pendekku, senjataku yang
dari tadi mengeras
menunjuk keatas, tapi
ternyata aku kalah buas
dengan evi. dia langsung
berjongkok di depanku
yang masih berdiri dan
melumat senjataku dengan
rakusnya,
lidahnya yang lembut
terasa hangat menggelitik
penisku, mataku terpejam
menikmati cumbuannya,
sungguh benar2 liar,
mungkin karna evi selama
ini tidak pernah melihat
senjata yang kaku dan
keras, kadang ia
mengocoknya dengan
cepat, aliran kenikmatan
menjalari seluruh tubuhku,
aku segera menariknya
keatas, lalu mencium
bibirnya, nafasnya yang
terasa wangi memompa
semangatku untuk terus
melumat bibirnya, aku
dorong tubuhnya yang
aduhai ke ranjangnya, aku
mulai mengeluarkan
jurusku, lidahku kini
mejalari lehernya yang
jenjang dan putih,
tanganku aktif meremas2
buah dadanya lembut,
putingnya yang masih kecil
dan agak memerah aku
pillin2, kini dari mataku
hanya berjarak sekian cm
ke bulu ketiaknya yang
begitu lebat, aku hirup
aromanya yang khas,
sungguh wangi. lidahku
mulai menjalar ke ketiak
dan melingkari buah
dadanya yang benar2
kenyal,
dan saat lidahku yang
hangat melumat putingnya
evi semakin mendesah tak
karuan, rambutku habis
dijambaknya, kepalaku
terus ditekan ke buah
dadanya. aku semakin
semangat, tidak ada
sejengkal tubuh evi yang
luput dari sapuan lidahku,
bahkan pinggul pantat dan
pahanya juga, apalagi saat
lidahku sampai di
kemaluannya yang berbulu
lebat, setelah bersusah
payah meminggirkan
bulunya yang lebat,
lidahku sampai juga ke
klitorisnya, kemaluannya
sudah basah, aku lumat
klitnya dengan lembut, evi
semakin hanyut,
tangannya meremas sprey
pertanda menahan nikmat
yang aku berikan, lidahku
kini masuk ke dalam lubang
kemaluannya, aku semakin
asik dengan aroma
kewanitaan evi yang
begitu wangi dan
menambah birahiku,
tapi sedang asik2nya aku
mencumbu vaginanya, evi
tiba2 bangun dan langsung
mendorongku terlentang,
lalu dengan sekali
sentakan pantatnya yang
bulat dan mulus langsung
berada diatas perutku,
tangannya langsung
menuntun senjataku, lalu
perlahan pantatnya turun,
kepala kemaluanku mulai
menyeruak masuk kedalam
kemaluannya yang basah,
namun meskipun basah
aku merasakan jepitan
kemaluannya sangat ketat.
mungkin karna selama ini
hanya jari saja yang
masuk kedalam vaginanya,
centi demi centi senjataku
memasuki vaginanya
berbarengan dengan
pantat evi yang turun,
sampai akhirnya aku
merasakan seluruh batang
senjataku tertanam dalam
vaginanya, sungguh
pengalaman indah, aku
merasakan nikmat yang
luar biasa dengan
ketatnya vaginanya
meremas otot2 senjataku,
evi terdiam sejenak
menikmati penuhnya
senjataku dalam
kemaluannya, tapi tak
lama, pantatnya yang
bahenl dan mulus nulaik
bergoyang, kadang ke
depan ke belakang,
kadang keatas ke bawah,
peluh sudah bercucuran di
tubuh kami, tanganku tidak
tinggal diam memberikan
rangsangan pada dua
buah dadanya yang besar,
dan goyangan pinggul evi
semakin lama semakin
cepat dan tak beraturan,
senjataku seperti diurut
dengan lembut, aku
mencoba menahan
ejakulasiku sekuat
mungkin, dan tak lama
berselang, aku merasakan
denyutan2 vagina evi di
batang senjataku semakin
menguat dan akhirnya evi
berteriak keras melepas
orgasmenya, giginya
menancap keras
dibahuku…
evi orgasme, aku
merasakan hangat di
batang senjataku,
akhirnya tubuhnya yang
sintal terlungkup diatas
tubuhku, senjataku masih
terbenam didalam
kemaluannya,
aku biarkan dia sejenak
menikmati sisa2
orgasmenya
setelah beberapa menit
aku berbisik ditelinganya,
“mba, langsung lanjut ya?
aku tanggung nih”
evi tersenyum dan bangkit
dari atas tubuhku, ia
duduk dipinggir ranjang,
“makasih ya mas, baru kali
ini aku mengalami orgasme
yang luar biasa” ia kembali
melumat bibirku.aku yang
masih terlentang menerima
cumbuan evi yang semakin
liar, benar2 liar, seluruh
tubuhku dijilatin dengan
rakusnya, bahkan lidahnya
yang nakal menyedot dan
menjilat putingku, sungguh
nikmat, aliran daraku
seperti mengalir dengan
cepat, akhirnya aku ambil
kendali, dengan gaya
konvensional aku kemabli
memasukkan senjataku
dalam kemaluannya, sudah
agak mudah tapi tetap
masih ketat menjepit
senjataku, pantatku
bergerak turun naik,
sambil lidahku mengisap
buah dadanya bergantian,
aku liat wajah evi yang
cantik memerah pertanda
birahinya kembali naik, aku
atur tempo permainan, aku
ingin sebisa mungkin
memberikan kepuasan
lebih kepadanya, entah
sudah berapa gaya yang
aku lakukan, dan entah
sudah berapa kali evi
orgasme, aku tdk
menghitungnya, aku hanya
inget terakhir aku oake
gaya doggy yang benar2
luar biasa, pantatnya yang
besar memberikan sensasi
tersendiri saat aku
menggerakkan senjataku
keluar masuk.
dan memang aku benar2
tak sanggup lagi menahan
spermaku saat doggy, aku
pacu sekencang mungkin,
pantat evi yang kenyal
bergoyang seirama dengan
hentakanku,
tapi aku masih ingat satu
kesadaran “mbak diluar
atau didalam?” tanyaku
parau terbawa nafsu
sambil terus memompa
senjataku
evipun menjawab dengan
serak akibat nafsunya ”
Didalam aja mas, aku lagi
gak subur”
dan tak perlu waktu lama,
selang beberapa detik
setelah evi menjawab aku
hentakan keras senjataku
dalam vaginanya, seluruh
tubuhku meregang kaku,
aliran kenikmatan menuju
penisku dan
memeuntahkan laharnya
dalam vagina evi, ada
sekitar sepuluh kedutan
nikmat aku tumpahkan
kedalam vaginanya,
sementara evi aku lihat
menggigit sprey
dihadapannya, mungkin
iapun mengalami orgasme
yg kesekian kalinya.


terusbagaimanadong.blogspot.com™

Tidak ada komentar: