Minggu, 20 November 2011

mama tiri

Dalam hati aku selalu
protes kalau ada orang
bilang bahwa ‘ Ibu Tiri itu
Kejam ‘
karena aku tidak pernah
merasakan kekejaman dari
ibu Tiriku. Sejak umur 2
tahun aku sudah ditinggal
ibu kandungku. Ibu
kandungku meninggal
karena suatu penyakit.
Satu setengah tahun
kemudian papa menikah
lagi dengan seorang gadis
berusia 26 tahun berkulit
putih, kala itu usia papa 35
tahun. Mulanya aku
memanggil ibutiriku dengan
panggilan tante, tapi dia
sendiri yang ngga mau
dipanggil tante, maunya
dipanggil mama. Dan diapun
merawatku seperti
anaknya sendiri apalagi
perkawinannya dengan
papaku lama baru
dikaruniai anak yakni
setelah lebih dari sebelas
tahun baru mereka
dikaruniai seorang anak
perempuan. Jadi selama itu
mama tiriku benar2
menganggapku sebagai
anak kandungnya,
merawatku dengan penuh
kasih sayang dan
seingatku mama tiriku ngga
pernah memarahiku.
Setelah adik tiriku lahirpun
kasih sayang mama tiriku
masih sama.
Kehidupan keluarga kami
boleh dibilang cukup
secara ekonomi dengan
gaji papa yang sebagai
seorang manajer disebuah
perusahaan swasta.
Apalagi setelah mama
membuka toko sembako di
depan rumah kami 4 tahun
yang lalu dan ternyata
usahanya juga boleh
dibilang berhasil.
Sayang kebersamaan kami
dengan papa berakhir 2
tahun lalu. Papa meninggal
akibat kecelakaan.
Mobilnya ditabrak truk
yang sopirnya ngantuk.
Kini dia single parent, tapi
secara ekonomi kami tetap
baik. Usaha mamapun
semakin bagus, kadang
kalau aku di rumah aku
membantu dia di toko.
Kasih sayang mamapun
ngga berubah terhadap
aku. Dia ngga punya
rencana menikah lagi.
Kini usiaku sudah 20 tahun
dan aku sudah duduk di
bangku perguruan tinggi,
sedang adiku baru duduk
di kelas 4 SD. Usia mama
tiriku kini sekitar 43 tahun.
Mamatiriku bukanlah tipe
oranng yang suka ke
salon. Tapi memang dia
dikaruniai tubuh yang
bagus. Walaupun setelah
melahirkan adiku tubuhnya
sedikit melar jadinya
kayak presenter OKI
LUKman, tinggi tubuhnya
sekitar 167cm, tapi karena
kulitnya yang bagus jadi
masih kelihatan sexy.
Seperti biasa setelah
makan malam dan buka2
buku kuliah, belajar gitu
loh.. Aku nonton acara TV,
biasanya setelah menemani
adiku tidur dia akan
menemaniku nonton TV
walaupun kurang dari satu
jam. Benar saja dia keluar
dari kamar adiku
mengenakan daster batik
kupu2 yang longgar dan
menuju ke sofa panjang
yang aku duduki, tapi kali
ini dia membawa minyak
gosok dan
menyodorkannya ke aku, ‘
Ari pijitin kepala mama
sambil nonton ya ? ‘ dan
mamapun langsung
merebahkan kepalanya
dipahaku yang hanya
memakai celana pendek
dan akupun melakukan
yang suruh, memijit kepala
mama sambil nonton. Hanya
sekitar 15 menit kau
memijit kepalanya, tahu2
terdengar dengkuran
halus mama, ternyata dia
sudah tertidur dipahaku.
Sejenak aku memandang
mama dan secara refleks
tanganku mengusap kepala
mama tiriku ‘ Kasihan dia
kecapean .. ‘ ucapku dalam
hati.. Dan akupun tidak
berani mengusik tidur
mama dan aku biarkan dia
tidur di pahaku sambil aku
terus nonton acara TV.
Sesaat kemudian ketika
aku masih asik nonton TV,
mama bergerak membalikan
tubuhnya kearahku dan
tanpa disengaja wajah
mama tiriku nempel di
burungku yang hanya
dilapisi celana pendek
tanpa celana dalam,
karena memang
kebiasaanku kalo mau
tidur ngga pernah pake
celana dalam ditambah lagi
posisi tangan mama yang
ditaruh dikepalanya
sehingga memperlihatkan
keteknya yang putih mulus
dan ternyata mama ngga
pake bra sehingga
tonjolan pangkal teteknya
yang putih menciptakan
pemandangan yang
menggairahkan. Awalnya
aku acuhkan, tapi karena
di TV menampilkan bintang
yang memang terkenal
kesexiannya membuat
mataku kembali melirik
ketiak mamatiriku kali ini
agak lama aku
menikmatinya sehingga
tanpa terasa burungkupun
bergerak naik dan entah
setan dari mana menyuruh
tanganku bergerak kearah
tetek mamaku dan
menyentuh tetek mamaku
yang sudah ngga kencang
lagi tapi montok, justru
aku merasakan kelembutan
yang luar biasa. Aku
mengusap tetek mama
tiriku beberapa kali
dengan lembut dan
membuatnya bereaksi.
Dengan tarikan nafas
panjang mama membalikan
tubuhnya membelakangi
aku. Aku sangat kaget dan
menarik tanganku cepat2,
takut ketahuan mama..
Ternyata tidak dan dia
kembali tidur dipahaku,
kelembutan tetek mama
membuat pikiranku kacau
membuat aku ingin
menyentuh lagi tapi aku
takut mama marah
sedangkan kemaluanku
berontak terus. Dan aku
mendapat akal, tanganku
pertama2 pura2 memeluk
pinggang mama. Ketika
mama tidak beraksi, pelan2
tanganku aku naikan dekat
tetek mama tiriku dan aku
sentuhkan bagian bawah
pangkal tetek mama tiriku
kembali aku merasakan
kelembutan tetek mama
tiriku yang luar biasa.
Ketika mama tiriku tidak
bereaksi jari2ku mulai
megusap tetek mamaku
dan sesekali aku kenakan
keputingnya. Tiba2 mama
menarik nafas panjang
membuat jari2ku berhenti
beroperasi, kali aku lebih
berani atau lebih tepatnya
nekat, aku ngga menarik
tanganku dari tetek
mamatiriku menunggu
reaksi selanjutnya,
ternyata kembali mama
tidur.
Birahiku semakin naik
membuat aku semakin
berani meremas tetek
mama tiriku dan
perbuatanku ini membuat
mama tiriku terbangun,
tangannya langsung
menangkap tanganku ‘ Ari
ngapain kamu ? ‘ tanya
mama tiriku, tidak
membentak sih, tapi
membuat aku pucat ‘
Mm..mmaaf ma, Ari khilaf.. ‘
hanya itu yang bisa keluar
dari mulutku saking
takutnya. ‘ Makanya ngga
usah mikir yang macam2
dah tidur sana… mama juga
mau tidur ‘ katanya sambil
pergi dan menuju
kamarnya dan aku masih
terpaku ketakutan dan
juga malu. Aku sadar
setelah mendengar suara
pintu mama yang ditutup
‘Glek !’
Aku segera mematikan TV
dan mengejar mama tiriku ‘
Ma..ma ‘ panggilku dari luar
pintu kamar. Klek.. dan
mamaku muncul dari balik
pintu ‘ Ada apa lagi Ari ? ‘
tanya mama tiriku dengan
nada lembut seperti
biasanya seperti tidak
pernah terjadi apa2. ‘
Sekali lagi Ari minta maaf
ya ma ‘ kataku sambil
memegang dan mencium
tangannya ‘ Iya..ya..sudah
sana tidur ‘ jawab mama
tiriku. ‘ Boleh aku tidur
sama mama ga? ‘ tanyaku,
dulu ketika ada papa aku
suka tidur bareng mereka
walaupun aku sudah ada
kamar sendiri dan udah
besar, terakhir aku tidur
bareng mereka 2 minggu
sebelum papa meninggal
dan biasanya papa yang
mengalah tidur di kasur
kecil dibawah.
‘ OK, tapi karena kamu
habis melakukan
kesalahan, kamu harus
tidur di bawah ‘ dan
akupun tidur dibawah
seperti kebiasaan papa
kalau kami tidur bertiga
dan akupun ngga bisa
langsung tertidur masih
teringat peristiwa tadi tapi
aku berpura2 tidur.
‘ Ari..ari bangun. Kamu
tidur diatas aja nanti kamu
masuk angin ‘ mama tiriku
membangunkanku dan aku
melihat jam setengah 12,
berarti baru sekitar 1/2
jam aku pura2 tidur.
Akupun langsung naik
tempa tidur mama tiriku ‘
Makasih ma…’ sambil
senyum aku cium pipinya. ‘
Supaya cepat tidur kamu
balik sana membelakangi
mama ‘ dan akupun
melakukannya. Disini lebih
sulit lagi tidur tapi aku
ngga mau membuat mama
marah jadi aku pura2 tidur
aja. Hampir setengah jam
aku tidak bergerak
membelakangi mama, tiba2
aku merasakan gerakan
springbed karena mama
merubah posisi tidurnya
dan akupun pura2 menarik
nafas panjang seperti
orang tidur dan
membalikan badanku ke
arah mama dan aku kaget
ketika ternyata mama tiriku
belum tidur dan sedang
memandang keatas ‘ Lho,
mama kok belum tidur ? ‘
tanyaku ‘ Ia Ri, mama
masih ingat kenakalan
kamu tadi… ‘ jawabnya
pelan ‘ Jadi mama masih
marah sama Ari ya ? ‘ aku
bertanya sambil dadaku
deg2an karena takut. ”
Ngga Ri, mama jadi teringat
papamu.. Papamu suka
melakukan seperti itu. Saat
mama tidur membelakangi
dia, dia akan memeluk
mama dari belakang dan
tangannya langsung
mengusap2 tetek mama
seperti yang kamu lakukan
tadi…. ‘ Mama terdiam dan
memandangku sejenak
tiba2 dia berbalik lagi dan
membelakangiku.
Sejenak aku bingung
dengan kata2 mama tiriku,
tiba2 seperti ada yang
membisikan ‘ Lakukan,
seperti papamu ‘ dan
seperti kerbau yang
dicocok hidungnya akupun
menurti bisikan itu,aku
peluk mama tiriku dari
belakang dan tangan
kananku langsung
mengusap2 teteku. Kali ini
tangan mama tiriku justru
memegangi tangan
kananku dan menekan
tanganku untuk lebih
keras teteknya, nafasnya
mulai memburu. Melihat hal
ini aku mengerti birahi
mama tiriku mulai naik dan
tanganku semakin berani
meremas tetek dan juga
putingnya. Dan bukan
hanya birahi mama tiriku
saja yang naik akupun
sudah mulai lupa diri kalau
wanita yang sedang aku
gumuli ini adalah wanita
yang merawatku dari kecil.
Aku membalikan tubuhnya
hingga terlentang dan
langsung menindihnya dan
menciumi bibirnya sambil
tangan kananku terus
meremas teteknya,
perlahan ciumanku turun
ke leher dan ke teteknya
yang montok lembut itu tapi
itu masih terutup
dasternya, ciumanku terus
merayap kebawah hingga
dimemeknya yang masih
tertutup cd dan dasternya,
‘ …aahh…hhh… ‘ hanya itu
yang keluar dari mulutnya.
Bagian bawah daster mama
tiriku sudah mulai
berantakan sehingga
tertarik keatas dan
memperlihatkan kedua
pahanya yang masih padat
putih mulus. Aku sudah
ngga tahan lagi ingin
melihat kemulusan seluruh
tubuh mama tiriku. Dan
akupun membuka
dasternya. kini mama tirku
telanjang hanya cdnya
yang masih menutupi
memeknya, tapi aku
benar2 terpesona dengan
kemulusan mama tiriku
akhirnya aku tarik cd
mama tiriku dan
tersembulah bulu jembut
mama tiriku yang begitu
lebat hingga ke lubang
pantatnya. Sesaat aku
memandanginya dan
akupun mulai membuka
seluruh bajuku hingga
sama2 telanjang bulat.
Kembali aku menindih mama
tiriku dan sesaat kami
berciuman dan auku mulai
proaktif dengan mulai
merayap turun menciumi
leher, ketiak dan kali ini
aku membalikan tubuhnya
hingga tengkurap
memperlihatkan sepasang
pantatnya yang padat dan
aku menindihnya dari
belakang dan menciumi
lehernya dari belakang
sambil menggeskan
kemaluanku yang sudah
keras ke belahan
pantatnya membuat birahi
mama tiriku semakin naik ‘
ahh .. Ri, ayo masukin dari
belakang.. mama udah ngga
tahan…hhh…’ tapi aku
masih belum mau, aku
masih mau menikmati tubuh
mama tiriku, dan ciumanku
mulai merayap turun ke
pantatnya terus ke paha
bagian dalamnya membuat
mama tiriku menggelinjang
kegelian. Ia
menungginggkan pantatnya
dan membuatku semakin
bergairah untuk menjilati
lubang anusnya …ssshh…
sss.. bagai orang
kepedesan mama tiriku
terus menikmati jilatan di
anusnya.. Lidahku terus
menari2 di anusnya dan
mulai merayap ke
memeknya, ternyata
memek mama tiriku sudah
sangat licin oleh lendir
birahinya sehingga
mengeluarkan aroma yang
khas dan rasa asin yang
semakin membuatku
bergairah memainkan
lidahku dimemeknya. kini
posisiku menjilati
memeknya sambil
terlentang dan mamatiriku
menduduki kepalaku sambil
terus menggoyang dan
menekan2 memeknya ke
mulutku membuatku kadang
susah bernafas. Tiba2
mama tiriku membalikan
badannya dan melakukan
posisi 69 dengan penuh
nafsu ia meraih burungku
mulai memainkannya
dimulutnya membuatku
lebih bernafsu mejilati
memeknya. Ketika aku asik
menghisap itilnya tiba2
mama tiriku meremas agak
keras burungku dan
mengerang …hhh…hhh…
hhh.. sambil tubuhnya
mengejang dan tiba2 dia
melepaskan burungku dan
ganti meremas perutku
sambil menekankan
memeknya keras2
kemulutku dan ..ahh… aku
meraskan cairan kental
hangat membasahi mulutku
dan akupun tak
menyia2kannya dengan
terus menjilati lendir mama
tiriku hingga tubuhnya
terus bergetar diatas
mulutku. Sesaat dia
merayap turun dari
kepalaku dan mencium
bibirku ‘ Jilatan mu hebat
Ri.. mama mau ngarasain
burungmu ‘ Mama tiriku
langsung telentang dan
aku yang memang sudah
bernafsu ngga perlu
nunggu lama lagi, langsung
mengarahkan burungku
kememeknya yang tertutup
jembutnya yang lebat
sudah sangat licin iitu, tapi
aku ngga mau buru2
pelan2 aku memasukan
burungku pelan2 sampai
masuk semua …aahh… kami
hampir bersamaan
melenguh kenikmatan dan
ketika sudah masuk semua
aku menahannya dan
menekankan pantatku
kuat2 sampai aku
merasakan ada dinding
lembut yang menahan
burungku didalam memek
mama tiriku setelah itu aku
mulai memutar pantatku,
hanya beberapa kali aku
memutarkan pantatku tiba2
mama tiriku mengangkat
pantatnya tinggi2 dan
tubuhnya kembali bergetar
hebat, kedua tangannya
meraih kepalaku dan
mencium bibirku kuat2
sambil kedua matanya
melotot dan mama tiriku
kembali orgasme sesaat
kemudian tubuhnya lunglai
tanpa tenaga dibarengi
dengan keringatnya yang
membasahi tubuh dan
kasur. Nafsuku sudah
ngga tertahan lagi melihat
pemandangan seperti ini,
perlahan aku memaju
mundurkan burungku
dimemeknya untuk
menyelesaikannya, tiba2
‘ah..Ari tunggu dulu mama
masih ngilu..’ setengah
menjerit mama tiriku
menahan burungku
bergerak sambil
mengeluarkannya dari
memeknya membuat
nafsuku agak tertahan,
aku tersenyum dan
mencium mesra bibirnya,
akupun menahan diri, ‘
hh..hh.. ternyata… bukan
cuma jilatanmu aja yang
bikin mama KO…’ Tiba2
mama mendorongku ke
samping dan akupun
terlentang disamping mama
tiriku ‘ sekarang giliran
mama..’ kata mama tiriku
sambil bangkit dan meraih
burungku yang tegak
berdiri dan mama tirikupun
mulai dengan aksi menjilati
burungku dan membuat
nafsuku naik lebih tinggi,
untung mama tiriku ngga
lama dengan permainan
mulutnya dan dia mulai naik
diatas perutku dan tangan
mulai mengarahkan
burungku ke
memeknya..bless…ahh…
mama tiriku mulai dengan
goyangannya dan membuat
burngku semakin keras
berdenyut… ‘ ma..aku udah
ngga tahan ma..’ aku
seperti memohon pada
mama tiriku ‘ tahan
sebentar sayang…ahh
mama juga udah mau
keluar..ahh..’ dia pun
semakin keras
mengoyangkan pantatnya
diatasku membuat
burungku seperti diremas2
dan disedot2 oleh memek
mama tiriku dan ‘ maaa…
ahhh…. ‘ aku sudah ngga
tahan lagi menahan
nafsuku setelah
berdenyut2 keras
beberapa kali burungku
memuntahkan maniku
kedalam memek mama tiriku
membuat memek mama
tiriku semakin licin dan
enak, tanganku meremas
pantat montok mama tiriku
menahan ngilu diburungku,
diapun merasakan luar
biasa licinnya memeknya
dan goyangannya semakin
keras dan semakin keras
dan, aahhhh….hhhh… tubuh
mama tiriku kembali
bergetar hebat bahkan
lebih hebat dari yang
pertama dan kedua karena
posisinya diatas sekarang
dan aku merasa begitu
banyak cairan kental dan
hangat mengalir dikedua
sela2 pahaku. Akhirnya
tubuh mama tiriku ambruk
memelukku, nafas kamipun
saling berlomba bagaikan
abis lari marathon. Tanpa
terasa kami tertidur sambil
berpelukan, mama tiriku
masih menindihku dan
tertidur……
..tamat..

Tidak ada komentar: