Senin, 21 November 2011

ayahku sayang

Ini adalah kisah saya semasa kecil dan bukan cerita rekaan. Saya
membuat cerita ini sebagai gambaran agar tiap wanita terutama
remaja putri tidak mudah merangsang lelaki.
Nama saya Maria, 18 tahun, Kejadian ini bermula pada bulan April
1995 di rumah saya di Jakarta Selatan,ketika itu usia saya baru 11
tahun. Saya berasal dari keluarga berada dan ayah saya seorang
dokter spesialis THT.
Ayah saya sangat menyayangi saya dan memang saya adalah anak
tunggal. Pada awal bulan Maret 1995, ibu saya pergi ke Kalimantan
untuk kerja dinas dari kantornya selama 2 bulan.
Selama 1/2 bulan pertama keadaan biasa-biasa saja, hanya saja
saya melakukan kesalahan yang tidak saya sadari yaitu saya
menjadi senang memakai daster tipis yang sebatas lutut saja tanpa
memakai BH. Ibu saya memang selalu menganjurkan saya untuk
memakai BH semenjak 2 bulan yang lalu karena usia saya mulai
menginjak 11 tahun. Tetapi karena saya terlalu cuek, maka saya
tidak memakai BH saya karena terasa panas kalau dipakai.
Tapi setelah 1/2 bulan kepergian Ibu saya ke Kalimantan, saya
mulai memperhatikan gerak gerik ayah saya yang kadang-kadang
memperhatikan ke arah paha saya kalau saya sedang menonton
(saya suka menonton di lantai dengan mengangkat sebelah kaki
saya), tapi saya tidak menghiraukan itu semua.
Kadang pula ketika saya sedang mengerjakan PR ayah saya suka
melirik ke arah belahan daster saya. Saya tahu buah dada saya
akan terlihat oleh ayah, yang pada saat itu dada saya masih kecil
tapi sudah mulai agak terbentuk. Tapi saya berpikir, kenapa harus
malu, khan ayah saya sendiri ??
Pada suatu hari saya merasa tidak enak badan. Saya mengatakan
ke ayah saya untuk tidak sekolah saya besok. Lalu pada malam
harinya ayah saya meminta kepada saya untuk membuka daster
saya supaya dipijit saja agar lekas sembuh. Mulanya saya merasa
agak risih juga sih…. tapi yah sudahlah ! Lalu saya membuka daster
saya dengan badan membelakangi ayah saya….soalnya saya agak
malu juga !! lalu saya tidur tengkurap dengan hanya memakai CD
saja .Ayah saya lalu memijit betis saya dengan lembut dan
perlahan-lahan kearah paha saya. Saya merasa geli juga soalnya
pijitannya itu lebih pantas disebut belaian !
Lalu tangan ayah saya mulai merayap ke arah pangkal paha saya.
Di situ saya merasa perasaan campur aduk antara geli, risih, malu
dan nikmat ! Saya jadi bingung, jantung saya berdebar-debar,
keringat mulai keluar. Sesekali jari ayah saya menyentuh belahan
vagina saya yang masih tertutup CD. Saya menengok ke arah
kanan saya…astaga ! ayah saya tidak memakai CD di balik belahan
celana pendeknya ! Saya melihat sebuah “ular” yang berotot,
tegang dan besar dengan kepalanya bewarna pink.
Tiba-tiba tangan ayah saya merayap ke dalam CD saya dan
menyentuh vagina saya.
“Geli yah !” kataku
Lalu dia menjawab,
“Ria..biar ayah buka saja celana dalammu supaya ayah bisa memijit
bagian pantatmu, soalnya penyakitnya mungkin ada di bagian
tulang ekor kamu !”.
Saya menganggukkan kepala saya lalu ayah membuka CD saya
(tubuh saya masih tengkurap saat itu). Lalu dia mulai memijit pantat
saya dengan lembut dan perlahan. Tangannya kadang membuka
belahan pantat saya..saya jadi malu juga..pasti terlihat anus dan
belahan vagina saya ! Dia lalu berkata:
“Ria coba balikkan badanmu supaya ayah bisa memijit perutmu”.
Saya bingung ! Akhirnya saya membalikkan badan saya dan
terlihatlah dada saya yang mulai terbentuk sedikit dengan pentil
bewarna merah jambu dan vagina yang belum tumbuh 1 bulu pun !
Ayah saya mulai memijit perut saya lalu ke dada saya dan
menyentuh puting susu saya.
“Geli yah !” kata saya.
Lalu ayah saya menurunkan tangannya ke perut saya lagi dan
akhirnya ke bagian vagina saya dan sekali lagi saya berkata
“Geliiiii yahh!”
Lalu dengan tenang dia berkata :
“Ria…tenang saja, ayah kan dokter, jadi ayah tahu cara
menyembuhkan kamu…biar ayah lihat bagian dalam vagina mu,
mungkin disitu ayah bisa ngeliat gejala penyakitnya”
Saya heran..kok ngeliatnya di dalam vagina saya padahal saya kan
cuma nggak enak badan !
Yah sudah ! akhirnya saya melentangkan kedua kaki saya. dia
mulai membuka bagian vagina saya dengan jarinya. Terlihatlah
sudah seluruh bagian dalam vaginaku ! Malu,risih,nikmat, dan
perasaan sedikit sakit terasa dalam hatiku,saya hanya bisa
menutup mata saya !
Tiba tiba saya merasa ada belaian yang basah di
vaginaku….astaga ! dia menjilat vaginaku….malu dan nikmat
bercampur menjadi satu. Saya hanya bisa melenguh saja dan
memegang kepalanya. Lalu kepalanya berpindah ke dadaku dan
menghisap puting susuku. Nikmatnya ! geli dan nikmat !
Akhirnya dia membuka baju dan celana pendeknya dan
menyodorkan batang zakarnya ke mulutku,
“Ria…hisaplah penis ayah, enak kok ! jangan malu-malu, saya khan
ayah mu sendiri !”
Lalu saya mulai menjilat-jilat, dan akhirnya mengulum sebagian
zakar ayahku (soalnya penis ayahku besar). Tangannya juga
membelai sebelah dadaku dan vaginaku.
Dia mengubah posisi ke atas tubuhku sambil memegang ke-2
kakiku dan berusaha memasukkan batangnya ke mulut vaginaku !
Tapi dia kelihatannya kesulitan, lalu tangannya memegang
zakarnya dan mendorong zakarnya dan akhirnya tembuslah kepala
zakarnya ke mulut vaginaku. Aku merasa kesakitan
” Sakit yah !”…tapi itu hanya sementara.
Saya merasa nikmat kemudian ! Dia mulai menghempas-hempaskan
tubuhnya dan saya hanya pasrah sambil menikmati goyangan
tubuhnya.
Akhirnya saya merasa ingin kencing tapi kencing kali ini beda !
Terasa nikmat kencing saya dan saya merasa lemas.
“Ngilu yah”
itu yang saya katakan karena dia saya masih saya bergoyang
diatas badan saya.”Sebentar lagi sayang”
Tiba-tiba dia memegang dengan keras kedua dada saya dan
akhirnya jatuh lemas di atas tubuh saya.
” Ria, kamu cantik sekali !, jangan bilang ke Ibu, janji loh ?”
Saya hanya mengangguk kepala saya.
Kejadian ini terus berlangsung sampai sekarang. Hendaknya
kepada remaja putri untuk tidak bergaya merangsang kepada
lelaki manapun juga !

Tidak ada komentar: