Kamis, 24 November 2011
pengalaman waktu smp
saya sony
ingin berbagi pengalaman
cerita seksku dengan
kawan-kawanku waktu smp.
Dulu semasa smp aku
termasuk seorang pria idola
wanita . Mau cewek dan
pacar secantik apapun,
semasa itu pasti aku
dapatkan. Tapi ada seorang
wanita cantik dan putih yang
belom terjamah olehku.
Namanya adalah rere dan
vinvin. Di cerita seks inilah
yang akan aku bahas kali ini.
Bagaimana pengalaman
seksku dengan 2 teman
smpku tersebut. Yuk simak
cerita dewasa berikut ini
Aku
sekarang
sudah
bekerja
di
suatu
perusahaan
swasta
di
Jakarta
yang
kebetulan
aku
termasuk
eksekutif
muda.
Nah,
bulan mei 99 kemarin, aku
ada meeting di Surabaya dan
kebetulan hari itu ulang
tahun Rere (Rere termasuk
wanita yang lumayan
tingginya 170, branya 36 dan
bodinya itu tuch yang semok
alias seksi montok). Sehabis
meeting, aku iseng
menelepon Rere dan dia
mengundangku datang ke
rumahnya. Kemudian aku
langsung saja cabut ke
rumah Rere, eh nggak
tahunya di situ ramai juga
teman-temennya yang
datang, termasuk Vinvin.
Acara pesta tersebut
berlangsung sampai jam 9
malam. Di pesta tersebut
Rere cerita kepadaku kalau
minggu depan dia mau
menikah terus Vinvin minggu
depannya lagi, lalu Rere
cerita masa-masa dia naksir
aku terus sampai sekarang
dia masih kangen berat.
Maklumlah sudah 2 tahunan
nggak jumpa. Kebetulan
waktu itu komputer dia lagi
ngadat. Nah kesempatan
buatku untuk tinggal lebih
lama. Langsung saja kucoba
membetulkan PC-nya.
Sementara di rumahnya
tinggal Vinvin saja yang
belum pulang dan orang
tuanya juga nggak ada.
Pas sedang asyik mengutak-
atik PC-nya, dia menungguku
di sampingku dengan sekali-
sekali melirikku, aku sendiri
masih hati-hati mau
menembak dia. Eh nggak
tahunya si Vinvin main
serobot saja. Dari belakang
Vinvin langsung memelukku
dan meng-kiss pipiku (Vinvin
nggak beda jauh sama Rere,
bedanya mata Rere kebiru-
biruan sedikit dan lebih hitam
dari Vinvin). Punggungku
terasa ada benda kental
yang bikin aku naik. Habis itu
Vinvin membisikan kalau dia
masih kepingin denganku,
terus aku responin juga
kalau aku kangen juga,
terus kulumat saja bibirnya
yang mungil kemerah-
merahan itu. Vinvin langsung
balas dengan penuh nafsu
dan tetap memelukku Dari
belakang tapi tangannya
sudah langsung
menggerayangi penisku,
dalam hati ini anak kepingin
di embat nich. Aku lihat Rere
disampingku bengong saja
dan cemberut merasa kalah
duluan. Terus Rere pergi
sebentar, aku masa bodoh
saja, kutarik si Vinvin ke
pangkuanku dan bibirnya
masih kulumat habis. Gila!
nafsunya besar sekali!
Setelah itu kualihkan Dari
bibir, kukecup terus ke
bawah sambil tanganku
meraba buah dadanya yang
besar dan kenyal. Pas
kukecup di belahan buah
dadanya, Vinvin berteriak, â
€œSstt aahhâ€� dan
semakin kencang remasan
tangannya yang sudah
masuk ke CD-ku, kubuka
saja bajunya terus branya
sekalian. Kelihatan buah
dadanya menggantung siap
diremas habis. Dengan
gemasnya kulumat habis
buah dadanya sampai dia
menggelinjang keenakan dan
suara yang “sstt sstt
aahh…� Setelah itu
tanganku pindah ke CD-nya
yang sudah basah, langsung
saja kulepas roknya. Dia Pun
kelihatan bugil tapi masih
pakai CD.
Terus Rere datang dengan
membisikanku bahwa kalau
mau meneruskan di dalam
kamarnya saja. Tanpa pikir
lama-lama, langsung saja
kugendong Vinvin sambil
buah dadanya terus kuhisap
ke dalam kamar Rere. Terus
aku telentangi Vinvin di
tempat tidur Rere, aku lihat
Vinvin sudah pasrah
menantang, langsung saja
kubuka CD-nya, ehh
ternyata bulu Vinvin rapi dan
kecil-kecil, langsung saja
kulepas celanaku sama CD-
ku sampai aku bugil ria.
Terdengar teriakan Rere
kaget melihat penisku
sepanjang 22 cm dan gede
banget katanya sambil
ngeloyor pergi
meninggalkanku dan Vinvin.
Aku tidak peduli lagi sama
dia, langsung saja penisku
aku arahkan ke vagina
Vinvin, uhh seret banget,
dan kulihat Vinvin menggigit
bibirnya dan berteriak, â
€œAakkhh eegghh…â€�
Kepalanya menggeleng ke
kiri dan ke kanan sambil
tangannya meremas seprei.
Rupanya dia masih Virgin
sehingga seret sekali
memasukannya. Baru
kepalanya saja Vinvin sudah
teriak. Aku tahan sebentar,
terus tiba-tiba langsung saja
kusodok lebih keras, Vinvin
langsung saja teriak
kencang sekali. Masa bodoh,
aku teruskan saja
sodokanku sampai mentok.
Rasanya nikmat banget,
penisku seperti diremas-
remas dan hangat-hangat
basah.
Sambil menarik napas, kulihat
kalau Vinvin sudah agak
tenang lagi, tapi rupanya dia
meringis menahan sakit,
kebesaran barangkali yach?
Setelah itu aku tarik penisku
pelan-pelan dan kelihatan
sekali vagina Vinvin ikut
ketarik terus kepalanya
geleng-geleng ke kiri dan ke
kanan sama matanya
terpejam-pejam keenakan
sambil teriak, “Sstt aahh
sshh egghh…� Sampai
penisku tinggal kepalanya
saja, langsung saja aku
sodok lagi ke vaginanya
sekeras-kerasnya, â
€œBleesshh…â€� Vinvin
berteriak, “aahh..�
Kira-kira 5 menitan vagina
Vinvin terasa seret. Setelah
itu vaginanya baru terasa
licin hingga semakin nikmat
buat disodok, semakin lama
sodokanku semakin
kupercepat sampai Vinvin
kelihatan cuma bisa menahan
saja. Rupanya Vinvin kurang
agresif. Terus kusuruh
Vinvin menggerakan
pantatnya ke kiri dan ke
kanan sambil mengikuti
gerakanku. Baru beberapa
menit Vinvin sudah teriak
nggak karuan, rupanya dia
mau orgasme. Makin
kupercepat gerakanku,
akhirnya Vinvin berteriak
kencang sekali sembari
memelukku kencang-
kencang, lama sekali Vinvin
memelukku sampai akhirnya
dia telentang lagi kecapaian
tapi penisku masih menancap
di vaginanya. Sekilas kulihat
kalau Rere melihatku sambil
menggigit jarinya, terus Rere
mendekati kami berdua
kemudian bertanya â
€œBagaimana tadi?â€� Aku
senyum saja sambil penisku
masih kutancapkan di vagina
Vinvin, terus Rere duduk di
tepi ranjang dan ngobrol
kepadaku. Aku iseng,
kupegang tangan Rere terus
aku remas-remas. Tapi dia
tetap diam saja. Setelah itu
kutarik dia lalu kucium
bibirnya yang ranum dan
tubuhnya kutelentangi di
atas perut Vinvin tapi
penisku masih tetap
menancap di vagina Vinvin,
tidak ketinggalan kuremas-
remas buah dada Rere sambil
matanya terpejam menikmati
lumatan bibirku dan remasan
tanganku.
Sementara si Vinvin
mencabut penisku lalu pergi
ke kamar kecil dan jalannya
sempoyongan seperti
vaginanya ada yang
mengganjal. Terus kubuka
saja baju Rere sementara
tangannya sudah merangkul
tengkukku. Setelah itu kujilati
saja buah dadanya sambil
sekali-kali kuhisap sampai
dia menggelinjang kegelian.
Terus kuraba CD-nya.
Rupanya sudah basah,
nggak ambil peduli langsung
saja kulepas seluruh
celananya sampai Rere
benar-benar bugil. Terus
aku suruh Rere pegang
penisku sampai muka dia
kelihatan kemerahan.
Rupanya dia belum pernah
merasakan begituan. Setelah
itu aku perbaiki posisinya
biar nikmat buat menyodok
vaginanya. Kemudian Rere
bertanya kalau dia mau
diapakan. Aku suruh Rere
pegang penisku lalu kugesek
kevaginanya. Dia tercengang
mendengar kataku, tapi dia
tetap melakukan juga. Sambil
matanya terpejam, Rere mulai
menggesek penisku
kevaginanya, pas menyentuh
vaginanya, dia kelihatan
nyegir sambil mendesah-
desah, “Aahh…�,
sementara aku sibuk
meremas-remas sambil
menjilati buah dadanya yang
semakin lama semakin
mengeras dan kelihatan
puting buah dadanya
semakin munjung keatas.
Pelan-pelan kudorong
pantatku sampai penisku
menempel lebih kencang di
mulut vaginanya. Rere diam
saja malah semakin keras
rintihannya, eh nggak
tahunya Vinvin tiba-tiba saja
mendorong pantatku
sekeras-kerasnya secara
langsung penisku kedorong
masuk kedalam vagina Rere
sedangkan Rere menjerit
keras, “aakkh sakit
Sonny, apa-apaan kamu�,
sambil badan Rere
menggeliat-geliat kesakitan
sementara tangannya
menahan pinggulku.
Sedangkan Vinvin bilang ke
Rere kalau sakitnya hanya
sebentar saja, terus Vinvin
malah mendorong lebih keras
lagi sambil menarik tangan
Rere biar tidak menahan
gerakan pinggulku. Rere
kelihatan menahan sakit
sambil menggigit bibirnya.
Sampai akhirnya masuk
semua penisku. Rere
kelihatan mulai mengatur
nafasnya yang tersengal-
sengal selama menahan tadi.
Aku biarkan dulu beberapa
menit sambil mencumbu Rere
biar dia tambah naik
sementara Vinvin yang masih
bugil tadi melihat saja di
samping tempat tidur sambil
tertawa centil. Tidak lama
Rere sudah mulai dapat naik
lagi, malah semakin
menggebu saja. Mulai kutarik
penisku pelan-pelan terus
kusodok lalu masuk agak
kencangan sedikit, seret
sekali. Tiba-tiba bell pintu
berbunyi lalu Vinvin
mengintip lewat jendela
kamar lalu pakai bajunya
yang panjang sampai lutut
terus Vinvin ngeloyor pergi
sambil ngomong, “Nyantai
saja, terusin biar aku yang
nemuin�, tahu gitu aku
teruskan saja kegiatanku
yang sempat terhenti, aku
lihat Rere masih nyengir
sambil kepalanya geleng
kekiri dan kekanan terus
pinggulnya digerakan pula
mengikuti irama gerakanku.
Rupanya vaginanya cepat
basah dan mampu menelan
penisku sampai penuh.
Sementara tanganku sibuk
meremas buah dada Rere,
aku terus menggenjotnya
semakin cepat sampai dia
mendesah-desah lebih keras
terus tangannya meraba-
raba punggungku lalu tiba-
tiba kakinya dilipat ke atas
pantatku sambil memelukku
dan berteriak “aagghhâ
€�, kencang sekali hingga
gerakanku tertahan dan
terasa ada cairan hangat
keluar dari vaginanya hingga
menambah rasa nikmat.
Rupanya dia orgasme
beruntun, setelah pelukan
dia mulai kendor. Aku
teruskan lagi genjotanku
pelan-pelan sambil mulai
mencumbu dia biar naik lagi.
Tidak lama dia sudah naik
lagi terus aku ambil posisi
lebih tegak sambil tanganku
pegang pinggulnya dan
tangannya memuntir-muntir
putingku sambil tersenyum
manis. Makin lama gerakanku
semakin kupercepat
sodokanku, waktu kudorong
ke vaginanya aku keras-
kerasi lalu kulihat Rere
sudah mulai memejamkan
matanya dan kepalanya
geleng-geleng ke kiri dan ke
kanan mengikuti irama
genjotanku. Aku sendiri
rupanya sudah mau
orgasme, maka aku genjot
lebih kencang lagi sampai
vaginanya bunyi kencang
banget, nggak lama aku mau
keluar kutarik penisku biar
ejakulasi di luar. Dia malah
menahan pantatku biar
nggak ditarik ke luar
langsung saja kudorong lagi
sembari kupeluk dia erat-
erat sambil teriak, â
€œAargghh.. eegghh..â€�,
kemudian Rere juga teriak
lama sekali, aku ejakulasi di
dalam vagina Rere sampai
Rere gelagapan nggak bisa
napas, kira-kira semenitan
aku dekap Rere erat-erat
sampai aku kehabisan
tenaga, terus kucabut
penisku dan kelihatan maniku
sampai keluar dari
vaginanya bareng darah
perawannya yang sobek
karena kerasnya serobotan
penisku dibantu dorongan
Vinvin yang keras dan tiba-
tiba tadi.
Sementara itu Vinvin
kedengarannya ngobrol
sama seorang cewek,
rupanya teman Rere itu
ketinggalan dompet terus
kebetulan Vinvin juga kenal
sama dia, nggak lama
kemudian Vinvin masuk ke
kamar terus menanyakan
aku, “Mau kenalan nggak
sama temanku?� aku
jawab, “Masa aku bugil
begini mau dikenalinâ€�, â
€œCuek saja, lagian tadi
aku sama dia sudah ngintip
lu waktu sama Rere tadi�,
aku bengong saja terus
Vinvin membisikan sesuatu
ke Rere terus Rere
mengangguk sambil tertawa
cekikikan terus Rere
membisikan kepadaku
supaya aku nanti menurut
saja, katanya asyik sich.
Lalu Vinvin dan Rere yang
cuma pakai selimut menemui
temannya tadi terus diajak
masuk sebentar ke kamar
Rere sambil matanya ditutup
pakai T-shirt Vinvin. Setelah
itu Vinvin kasih isyarat ke
aku biar diam saja sambil
menuntun Christ (nama
temannya tadi) supaya
rebahan dulu di tempat tidur.
Tentu saja Christ bertanya
kalau ada apa ini. Lalu Vinvin
bilang kalau entar pasti
nikmat dan nikmati saja.
Christ mengangguk saja lalu
Vinvin menyuruh Rere
pegang tangan Christ yang
diangkat di atas kepalanya
dan Vinvin meraba-raba
sekujur badan Christ di
dalam bajunya, tentu saja
Christ teriak kegelian sampai
akhirnya mendesah-desah
keasyikan lalu Vinvin pindah
posisi dari duduk di atas
paha Christ beralih ke
samping sambil kasih kode
ke aku biar aku duduk
menggantikan dia sambil
tangan Vinvin dimasukan ke
dalam bra punya Christ, aku
menurut saja sambil mulai
mengikuti Vinvin meraba-
raba tubuh seksi Christ,
sementara Christ kaget dan
mulai meronta-ronta nggak
mau diteruskan, aku yang
sudah tanggung begitu
langsung saja turun lalu
menarik kaki Christ supaya
posisi pantatnya pas di
sudut tempat tidur kelihatan
Rere mengikuti dan tetap
memegang tangan Christ
yang sudah mulai meronta
dan berteriak-teriak â
€œJanganâ€�, lalu Vinvin
menutup mulut Christ dan
melumat bibirnya sembari
kasih kode ke aku biar
diteruskan saja, langsung
kubuka ritsluiting celananya
dan kelihatan pahanya yang
putih dan bentuk kakinya
yang seksi membuat aku
cepat naik, waktu aku mau
peloroti CD-nya, Christ malah
meronta-ronta sambil
kakinya menendang-nendang
hingga aku kesulitan. Aku
jepit kakinya dengan pahaku
lalu CD-nya aku tarik paksa
sampai di bawah lututnya
terus aku berdiri sedikit buat
melepas CD-nya tadi habis
itu aku kangkangi pahanya
sembari aku arahkan
penisku yang sudah tegang
berat ke vagina Christ yang
ada di sudut tempat tidur itu.
Setelah kepala penisku
menyentuh mulut vaginanya,
aku pegangi pinggulnya biar
Christ agak diam nggak
meronta-ronta supaya aku
bisa menyodok dengan
mantap, gerakan pinggul
Christ sudah dapat aku
tahan lalu aku cepat-cepat
menyodok penisku sekeras-
kerasnya ke vaginanya,
sesaat kelihatan gerakan
Christ yang berontak
tertahan selama aku dorong
masuk penisku tadi sampai
mentok, seret banget dan
masih agak licin, aku lihat
Vinvin masih melumat bibir
Christ sementara Rere
melihat penisku yang sudah
menancap 3/4 saja di vagina
Christ tadi, setelah aku
diamkan beberapa saat, aku
tarik lagi penisku lalu
kudorong masuk lagi
sementara Christ kembali
meronta-ronta menambah
nikmatnya goyangan liarnya,
lama-lama Christ mulai
melemah rontanya dan mulai
kedengaran desahan Christ,
nggak tahunya Vinvin sudah
nggak melumat bibirnya tadi.
Mendengar desahan dan
rintihannya itu bikin aku
semakin ganas, tanganku
mulai meraba ke atas dibalik
T-shirtnya sampai
menyentuh buah dadanya
yang masih terbungkus bra.
Lalu aku singkap bajunya ke
atas terus Vinvin membantu
membukakan bra Christ tadi
sementara Rere sudah
melepaskan pegangan
tangannya dan Rere
mengambil guling lalu
memeluk guling itu sambil
menggigit bibirnya sambil
terus melihatku yang lagi â
€œngerjainâ€� Christ
dengan ganas, lalu Vinvin ke
kamar mandi sementara aku
semakin percepat gerakanku
yang semakin keras sambil
kuremas-remas dan kujilati
puting buah dadanya yang
sudah merah merona serta
desahan dan rintihan Christ
yang menambah nafsuku.
Rupanya rontaan Christ yang
liar membuatku semakin
cepat keluar, baru 5 menitan
aku sudah nggak tahan lagi,
aku dorong keras-keras
sambil kupeluk Christ
sekencang-kencangnya
sampai Christ nggak bisa
nafas tapi masih tetap
menggoyang pinggulnya, aku
ejakulasi 30 detik lamanya
kemudian Christ gantian
mendekapku sambil menggigit
telingaku sembari melenguh
menahan kenikmatan yang
baru dia rasakan, sementara
penisku yang masih di dalam
vagina Christ terasa hangat
karena cairan yang keluar
dari vaginanya tadi. Christ
orgasme sampai 15 detik lalu
aku terkulai lemas di samping
tubuh Christ lalu Vinvin
kembali ke tempat tidur lagi
dan kami berempat pun
terdiam tanpa ada yang
berbicara sampai tertidur
semuanya.
begitulah kisahnya.
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar