Jumat, 16 Maret 2012

udah ngak tahan bu dhe

umur saya 24th,
tb 172cm, bb 65kg, kulit saya sawo matang
sebagaimana orang indonesia, sedangkan bude
narti berumur 47th dengan wajah sangat
keibuan dan penampilan yang sangat sederhana
seperti ibu-ibu yang lain yang tinggal di sekitar
rumahku, dia memiliki 3 orang anak yaitu hasan
teman seusia saya, ibnu kelas 2 sma, dan dimas
kelas 5 sd. Walaupun sudah punya 3 orang anak
tapi body bude narti masih montok
sekali ,dengan payudara kira-kira 38 B(wow bisa
anda bayangkan betapa besarnya payudara itu)
dan pinggul yang ramping serta pantatnya
sangat bulat menonjol ke belakang, jadi kalau
bude narti sedang jalan seolah pantatnya sangat
menantang untuk di pegang dan di remas. Hari
selasa sore rumah saya akan di jadikan arisan
oleh teman2 ibu saya di lingkungan rumah, nah
saya sebagai seorang anak maka saya
membantu ibu saya menyiapkan keperluan
untuk arisan nanti sore karena di rumah kedua
kakak perempuan saya belum pulang kerja. Dan
bude narti pun membantu saya dan ibu di
rumah, ketika saya sedang sibuk dengan
pekerjaan saya, dari dapur ibu saya berteriak.
"jeng, sampean masih punya gula nggak di
rumah soalnya gula ku habis jeng." kata ibu saya
ke bude narti. "ee alah aku nggak punya jeng,
yaudah sini aku beliin di pasar depan situ." kata
bude narti. Lalu ibu saya memberikan uang
kepada bude narti. "maaf ya jeng jadi ngerepotin
nih ,biar dedy yang nganter pake motor jeng."
kata ibuku. "ayo dedy anterin bude ke pasar
depan." kata bude narti menyuruh ku. uhhh
saya sangat kesal sekali waktu itu, tapi ini karena
perintah ibu saya maka saya tidak berani
membantah. Kemudian saya dan bude narti ke
pasar depan lalu bude narti membeli gula,
setelah itu bude narti menghampiri saya kembali
yang menunggu di motor. "ded kita ke rumah
ku dulu ya, saya mau mandi sekalian ganti baju
supaya pas acara nya mulai saya tidak bolak-
balik ke rumah." kata bude narti. "iya bude."
jawabku. lalu saya membawa motor saya ke
rumah bude narti yang tidak jauh dari rumah
saya. "dedy kamu tunggu sebentar ya, bude
bareng kamu aja kesana nya yah lumayan ngirit
tenaga supaya nggak cape jalan,,hahahaha.."
canda bude narti. "oh tenang saja bude, saya
akan nunggu bude di sini kok." kataku Lalu bude
narti masuk ke dalam rumah dan berlalu ke arah
kamar mandi, bude narti berteriak dari dalam
kamar mandi. "ded kamu kalau mau minum
ambil saja di kulkas ya." teriaknya "iya bude."
jawabku singkat Lama-lama bete juga saya
nungguin bude narti mandi karena sudah
hampir setengah jam, saya pun menonton tv
untuk mengusir kejenuhan saya. Tak lama bude
narti keluar hanya dengan berbelit handuk dan
menurut saya handuknya terlalu kecil untuk
menutup tubuh montoknya, wow payudaranya
sampai naik ke atas sehingga membentuk
belahan yang sangat menggoda. Bude narti pun
langsung beranjak ke kamar dan menutup kain
yang di jadikan sebagai penutup kamar, wah
pikiran saya mulai kacau dan saya betul2
terangsang berat dengan apa yang saya lihat
tadi. Saya pun nekad untuk mengintip bude
narti, pelan2 kain penutup kamar itu saya buka
dan saya betul2 kaget melihat kemolekan bude
narti ini, oh ternyata kulitnya putih juga. Saya
akhirnya pergi ke pintu depan dan dengan cepat
saya kunci pintu depan serta saya langsung
menuju ke kamar bude narti. "DEDY NGAPAIN
KAMU MASUK KAMAR KU." teriak bude narti
yang kaget melihat saya di dalam kamarnya.
"ssst...bude jangan berisik, kalau bude berisik
nanti tetangga pada datang dan melihat kata
dalam keadaan seperti ini pasti nanti keluarga
bude malu." kataku. "KURANG AJAR SEKALI
KAMU MASUK KE SINI, KELUARRR...." teriaknya.
tanpa mendengarkan omongan nya sayapun
langsung membuka seluruh pakaian saya dan
bugil di depan bude narti. "silahkan bude teriak,
agar tetangga ke sini dan mengusir kita dari
lingkungan sini." kataku dengan tegas.
nampaknya caraku berhasil dan bude narti
sudah tidak berteriak lagi, tapi dia masih
menutup badanya dengan handuk yang ia pakai
kembali saat saya tiba-tiba masuk ke dalam
kamarnya. "dedy mau apa kamu." tanyanya
mulai pelan. "bude, saya betul2 kepingin nih
bude. Saya sudah nggak tahan bude, ayolah
mumpung sepi bude." kataku "ded nanti kalau
ada yang masuk gimana dan sebentar lagi suami
serta anak2ku pasti pulang karena sudah sore."
katanya. Kemudian saya berjalan mendekatinya
dan tongkol saya tepat di depan muka bude
narti. Saya sempat melihat mata bude narti
tertegun melihat ukuran tongkol saya yang
lumayan besar, saya dengan tenang berkata ke
bude narti. "tenang saja bude, pintu depan
sudah saya kunci. Ayo bude kocok tongkol saya
jangan cuma di liatin kaya gitu." kata ku Tangan
bude narti pun akhirnya dengan agak ragu
memegang tongkol saya. "ahhhh..." desahku
ketika tanganya mulai meremas dan mengocok
pelan tongkol saya. "bude, isepin dong
tongkolku ini." kata saya "ihh jijik ahh,, udah
kaya gini aja." katanya Lalu saya tarik belitan
handuknya dan dia pun bugil di hadapan ku,
tangannya yang kanan asik mengocok tongkolku
sementara tangan yang kiri berusaha menutup
payudaranya yang besar. "ayo bude kita
selesaikan, nanti keburu keluarga bude pada
pulang." kataku Dan saya pun mengangkat kaki
bude narti lalu saya lebarkan kaki bude narti dan
saya lihat memiaw bude narti sangat banyak di
tumbuhi jembut, lubang memiawnya pun juga
sudah lebar. Tapi bude narti dengan melawan
atas apa yang saya lakukkan kepadanya. "dedy,
jangan di masukkan ded. Nanti bisa kacau kalau
ada tetangga lihat, dedy hentikan sayang."
katanya Saya pun tidak perdulikan kata2nya lagi,
dengan agak memaksa maka saya arahkan
tongkol saya ke memiaw bude narti. slooppp
(kepala tongkol saya sudah
masuk),slebbb,blleeesss...masuklah semua
tongkol saya ke memiaw bude narti. "aduh
sudah ded jangan di teruskan
de,,ahh,ahh,,uhh.." perlawanan nya berubah
menjadi desahan. Lalu saya mulai menggoyang
tongkol saya maju mundur. "ohh..ohhh
dedyyy...ahhhh,,mmmphhh.."desah bude narti
sambil menggit bibir bawahnya.
"arggghh...arghhh,,bude sangat
nikmat,,ahh,ahh.."desahku Bude narti perlahan
mulai menggoyangkan pantatnya untuk
mengimbangi permainan ku, saya pun makin
bersemangat menyetubuhi bude narti.
"ohh,,bude,,terrrusss,,goyyangg bude..ahh.."
desah saya. "ohhh,,ohh tongkolmu enak banged
ded..ahhh.."racau bude narti. Wah ternyata bude
narti kalau sedang bersetubuh suka
mengeluarkan kata2 kotor, saya pun semakin
bersemangat mendengar jeritan vulgar bude
narti. Keringat sudah mulai terlihat dari wajah
bude narti, lalu bude narti meminta berganti
posisi. "ahh,,ahhh,,berhenti dulu
ded,,ahh,ahhh.." perintahnya Sayapun segera
menghentikan goyangan saya. "kenapa sayang."
tanyaku dengan memanggil dia sayang..hehehe
"kita ganti gaya ah jangan kaya gini terus, aku
bosen ded." katanya Wow sekarang dia yang
kelihatannya agressif ,memang wanita awalnya
menolak akan tetapi kalau sudah masuk maka
merekalah yang lebih agressif. Kamipun
berguling ke samping tanpa mencabut tongkol
saya, dan bude narti pun mulai bergoyang
dengan maju mundur. "ahhh,,ahh,,ah,, enak
tenan dedy tongkol mu nusuk tempik
ku,,ohhh.."kata bude narti "terus budee...ahh"
sahutku. Lama-lamagoyangan bude narti
menjadi semakin liar, dia bukan hanya
melakukkan goyangan maju mundur tapi dia
juga melakukkan goyangan atas bawah dan
yang paling nikmat adalah goyangan
memutarnya. Sayapun bangkit dan memeluk
bude narti sambil mulut ku menyedot
payudaranya, maka dia semakin tak karuan saja
goyangannya. "ohh,ohhhhh,,,,aku mauu
keeluuar ded.."katanya yang sudah mau
orgasme "tahan sayang,,ohhh.." kataku.
"akuu,,akuu,nggak,kkuu,kkuuattt,,arggghhhh...."
desahnya ketika orgasmenya datang.
serrr..srrrrrrrr........keluarlah cairan hangat dari
dalam kemaluannya. Dia memeluk saya dengan
sangat erat, saya yang belum mau ejakulasi
memberikan dia kesempatan untuk menikmati
orgasmenya. "duuhhh....nikmat tempikku
ded..tongkolmu gede banged sih, sampe
mentok aku rasanya." kata bude narti. "emang
punya pakde yatno(suaminya yang sudah
berumur 54th)nggak gede bude." tanyaku. "alah
boro2 gede, kalo main sama ku paling baru 5
menit tak goyang wis metu."kata bude narti
dengan nada ketus. oh ternyata selama ini pakde
yatno tidak bisa memuaskan bude narti, tenang
pakde yatno saya akan membantu tugas anda
dalam memuaskan istri anda.kataku dalam hati
"terus kalo bude kurang puas, melampiaskan
nya kemana bude." tanyaku. "jangan panggil aku
bude dong ded klo lagi berdua kaya gini, panggil
nama saja ya." kata bude narti. "iya, mulai
sekarang aku akan manggil kamu sayang kalo
lagi berdua kaya gini, oya pertanyaan aku belum
kamu jawab sayang. Kamu melampiaskan
kemana kalo kurang puas." tanyaku lagi "yah aku
paling pake tangan pas dia tidur." katanya
"tenang sayang, mulai sekarang kalo kamu
kurang puas dengan suami kamu yang tolol itu
kamu panggil aku saja yah." kataku. "iyah,pasti
sayang, oya kamu belum keluar ya. Ayo cepat
selesaikan karena acara arisan di rumah kamu
sudah mau mulai dan anak2ku juga sudah mau
pulang." kata bude narti "kita nungging ya
sayang."kata ku "ya sudah, ayo cepat sayang."
laul saya mencabut tongkol saya yang dari tadi
belum saya keluarkan dari memiawnya. "ayo
sayang aku wis siap nih." kata bude narti yang
sudah mengambil posisi nungging. "iyah."
kataku sambil mendekat ke arahnya.
blessssss......begitu lancar tongkolku masuk ke
memiaw bude narti. "ohhhhhhhhhhhh...." desah
kami bersamaan Saya pun dengan gerakan
cepat langsung mengocok memiaw bude narti
ini. PLAKKK,,PLAKKK,,PLOKKKK,, begitu keras
terdengar bunyi itu karena saya dengan gerakan
yang cepat menyetubuhinya. Bunyi derit ranjang
pun sangat kencang..KRITTT,KRITTT,KRITTTT.
"aduhh,aduuuhh,aduuhhh,,pelan2
sayang,,ahh,ahh...." jerit bude narti. "nanti
keburu suami dan anakmu pulang ,sudah tahan
saja sayang." kataku bude narti hanya
menggengam kain sprei dan menggigit bibirnya
untuk menahan rasa sakit bercampur nikmat
yang ia rasakan sekarang. Setelah 15 menit
bergoyang dengan kasar, maka saya merasakan
akan ejakulasi. "ohhh,ohh aku mau keluar
sayang,,ahhh,,di dalam apa di luar." tanyaku.
"ahhh,ahhh,ahhh,terseraaahhhhh..."kata bude
narti Dan akhirnya, crottttt,crottttt,crootttt, sekitar
7x semprottan peju saya yang saya keluarkan di
dalam. "argggghhhhhhhhhhh...."desahku dan
saya tekan kuat2 tongkol saya ke dalam
memiawnya Setelah mengatur nafas maka saya
pun cepat2 mencabut tongkol saya dari dalam
dan membersihkan dengan kain sprei bude narti,
dan bude narti pun mencabut kain sprei itu dan
langsung merendamnya agar tak terlihat oleh
suaminya. "ayo cepat kita harus keluar sekarang,
nanti tetangga curiga kamu lama2 di dalam
rumah ku." kata bude narti sambil memakai baju
serta celana untuk arisan di rumah ku. Saat saya
dan bude narti keluar rumah, kami melihat hasan
anak bude narti yang juga teman saya baru
pulang main futsal dengan teman kerjanya. "tuh
kan apa aku bilang, untung kita udah selesai. Ayo
cepat kita ke rumah kamu dan kayaknya arisan
sudah di mulai." pada saat saya sampai rumah,
ternyata benar arisan telah di mulai. "haduh maaf
jeng tadi ban motornya dedy bocor jadi kita ke
bengkel dulu, nah ini gula nya jeng." kata bude
narti berbohonh kepada ibu saya. "oh iya nggak
apa-apa kok jeng, ya sudah silahkan ngobrol2
dulu ya aku mau bikin teh ibu2." kata ibu saya
"iya." jawab para ibu2.

Tidak ada komentar: